Kisah Remaja yang Sembuh dari Penyakit Mematikan, Kini Ingin Dedikasikan Hidup dengan Menjadi Dokter

Riswinanti Pawestri Permatasari | Beautynesia
Sabtu, 05 Aug 2023 22:00 WIB
Hanif Mouehla dan Ibunya/Foto: linkedin.com/hanif-mouehla

Rasanya tidak berlebihan jika pengalaman hidup Hanif Mouehla disebut "keajaiban". Dilansir dari PEOPLE, lelaki berusia 17 tahun ini sempat hampir meninggal karena anemia bulan sabit.

Kini, setelah berhasil sembuh dari penyakit itu dengan cara luar biasa, remaja Amerika berdarah Nigeria ini mengejar mimpi sebagai dokter. Seperti apa kisah remaja yang lolos dari penyakit mematikan ini? Yuk, simak perjuangan Hanif Mouehla berikut ini!

Mengidap Anemia Sel Sabit saat Anak-Anak


Hanif Mouehla dan Ibunya, Khuraira Musa di Tahun 2020/Foto: wmchealth.org

Tak lama setelah merayakan ulang tahun ke-8, Hanif Mouehla harus dilarikan ke Rumah Sakit Anak Maria Fareri yang berlokasi di Westchester Country, New York. Dokter menyatakan bahwa bocah tersebut mengidap anemia sel sabit. Kondisinya sangat buruk karena bagian paru-paru ternyata mengalami kerusakan.

Apa Itu Anemia Sel Sabit?


Ilustrasi Anemia Sel Sabil/Foto: Science Photo Library

Dilansir dari laman resmi Centers for Disease Control and Prevention (CDC), anemia sel sabit adalah kelainan yang menyebabkan sel darah merah (eritrosit) jadi keras dan lengket, serta berubah bentuk menjadi huruf C atau mirip sabit. Kondisi ini tergolong kelainan genetik dan merupakan penyakit yang keturunan.  

Normalnya, sel darah merah berbentuk bulat dan memiliki kandungan hemoglobin yang mampu mengikat oksigen sehingga bisa diedarkan ke seluruh tubuh. Namun sel sabit cenderung lengket dan kaku, mereka akan melekat di dinding pembuluh darah dan menyebabkan penyumbatan. Kondisi ini bisa menyebabkan rasa sakit luar dan memicu komplikasi kesehatan.

Selain itu, sel sabit umumnya lebih cepat mati daripada sel normal, dan membuat jumlah eritrosit dalam tubuh bisa berkurang dengan drastis dan memicu anemia. Kekurangan darah yang konstan dan teratasi bisa menyebabkan kematian karena supply oksigen tidak mencukupi.

Kemungkinan Hidup Hanya 20 Persen


Hanif Mouehla dan Orangtuanya pada Tahun 2016/Foto: Daily Voice Photo

Kerusakan paru-paru yang dialami Hanif Mouehla adalah kondisi fatal dan mengancam nyawa. Karenanya, dokter memutuskan untuk membuatnya koma untuk membuatnya lebih tenang sekaligus memudahkan perawatan. Saat itu, kemungkinan hidup hanya mencapai 20 persen.

“Saya mengalami krisis rasa sakit terburuk dalam hidup, di mana saat itu kemungkinan hidup hanya mencapai 20 persen,” ungkap Hanif Mouehla sebagaimana dilansir dari PEOPLE.

Setidaknya selama enam minggu, Hanif Mouehla berada dalam kondisi antara hidup dan mati. Dokter berusaha semaksimal mungkin, namun mereka juga tak tahu apakah bocah malang itu akan bertahan hidup atau tidak.

Keajaiban Terjadi


Dr. Mitchell Cairo yang Menanangani Sel Sabit Hanif Mouehla/Foto: wmchealth.org

Namun setelah beberapa minggu berjuang, keajaiban akhirnya muncul. Hanif Mouehla rupanya berjuang keras untuk bertahan hidup dan mulai menunjukkan perkembangan signifikan. Dokter memutuskan melakukan transplantasi sel punca. Walaupun tindakan tersebut masih eksperimental saat itu, namun ternyata usaha itu berhasil menyelamatkan nyawa Hanif Mouehla.

(naq/naq)