Kisah Remaja yang Sembuh dari Penyakit Mematikan, Kini Ingin Dedikasikan Hidup dengan Menjadi Dokter
Rasanya tidak berlebihan jika pengalaman hidup Hanif Mouehla disebut "keajaiban". Dilansir dari PEOPLE, lelaki berusia 17 tahun ini sempat hampir meninggal karena anemia bulan sabit.
Kini, setelah berhasil sembuh dari penyakit itu dengan cara luar biasa, remaja Amerika berdarah Nigeria ini mengejar mimpi sebagai dokter. Seperti apa kisah remaja yang lolos dari penyakit mematikan ini? Yuk, simak perjuangan Hanif Mouehla berikut ini!
Mengidap Anemia Sel Sabit saat Anak-Anak
![]() Hanif Mouehla dan Ibunya, Khuraira Musa di Tahun 2020/Foto: wmchealth.org |
Tak lama setelah merayakan ulang tahun ke-8, Hanif Mouehla harus dilarikan ke Rumah Sakit Anak Maria Fareri yang berlokasi di Westchester Country, New York. Dokter menyatakan bahwa bocah tersebut mengidap anemia sel sabit. Kondisinya sangat buruk karena bagian paru-paru ternyata mengalami kerusakan.
Apa Itu Anemia Sel Sabit?
![]() Ilustrasi Anemia Sel Sabil/Foto: Science Photo Library |
Dilansir dari laman resmi Centers for Disease Control and Prevention (CDC), anemia sel sabit adalah kelainan yang menyebabkan sel darah merah (eritrosit) jadi keras dan lengket, serta berubah bentuk menjadi huruf C atau mirip sabit. Kondisi ini tergolong kelainan genetik dan merupakan penyakit yang keturunan.
Normalnya, sel darah merah berbentuk bulat dan memiliki kandungan hemoglobin yang mampu mengikat oksigen sehingga bisa diedarkan ke seluruh tubuh. Namun sel sabit cenderung lengket dan kaku, mereka akan melekat di dinding pembuluh darah dan menyebabkan penyumbatan. Kondisi ini bisa menyebabkan rasa sakit luar dan memicu komplikasi kesehatan.
Selain itu, sel sabit umumnya lebih cepat mati daripada sel normal, dan membuat jumlah eritrosit dalam tubuh bisa berkurang dengan drastis dan memicu anemia. Kekurangan darah yang konstan dan teratasi bisa menyebabkan kematian karena supply oksigen tidak mencukupi.
Kemungkinan Hidup Hanya 20 Persen
![]() Hanif Mouehla dan Orangtuanya pada Tahun 2016/Foto: Daily Voice Photo |
Kerusakan paru-paru yang dialami Hanif Mouehla adalah kondisi fatal dan mengancam nyawa. Karenanya, dokter memutuskan untuk membuatnya koma untuk membuatnya lebih tenang sekaligus memudahkan perawatan. Saat itu, kemungkinan hidup hanya mencapai 20 persen.
“Saya mengalami krisis rasa sakit terburuk dalam hidup, di mana saat itu kemungkinan hidup hanya mencapai 20 persen,” ungkap Hanif Mouehla sebagaimana dilansir dari PEOPLE.
Setidaknya selama enam minggu, Hanif Mouehla berada dalam kondisi antara hidup dan mati. Dokter berusaha semaksimal mungkin, namun mereka juga tak tahu apakah bocah malang itu akan bertahan hidup atau tidak.
Keajaiban Terjadi
![]() Dr. Mitchell Cairo yang Menanangani Sel Sabit Hanif Mouehla/Foto: wmchealth.org |
Namun setelah beberapa minggu berjuang, keajaiban akhirnya muncul. Hanif Mouehla rupanya berjuang keras untuk bertahan hidup dan mulai menunjukkan perkembangan signifikan. Dokter memutuskan melakukan transplantasi sel punca. Walaupun tindakan tersebut masih eksperimental saat itu, namun ternyata usaha itu berhasil menyelamatkan nyawa Hanif Mouehla.
Ingin Jadi Dokter untuk Membayar Semua Keajaiban yang Dialaminya
Hanif Mouehla/Foto: people.com
Dinyatakan Sembuh Total
Tindakan ini adalah inisiatif dari ahli pediatrik hematologi-onkologi, Dr. Mitchell Cairo, yang beberapa tahun kemudian menjadi atasan Mouehla. Pasien mendapatkan transplantasi sel induk haploidentik familial dari sang ibu, Khuraira Musa.
Terapi berlangsung selama kurang lebih enam bulan, hingga akhirnya Hanif Mouehla dinyatakan sembuh total. Bukan hanya kebahagiaan dan rasa syukur bagi keluarga Mouehla, kesembuhan ini juga menjadi sebuah pencapaian besar bagi para tim medis saat itu.
Kini Mengejar Mimpi Menjadi Dokter
![]() Khuraira Musa, Hanif Mouehla, dan Dr. Mitchell Cairo/Foto: wmchealth.org |
Kini, Hanif Mouehla telah menginjak usia 17 tahun dan hidup dengan baik. Berhasil sembuh dari penyakit mematikan membuat Hanif Mouehla terinspirasi untuk mendedikasikan hidup sebagai dokter, terutama di bidang hematologi.
Musim panas lalu dia bahkan telah bekerja di laboratorium penelitian dokter bersama, tempat Dr. Mitchell Cairo bekerja. Bahkan Desember lalu, dia mendapat pengumuman bahwa dirinya telah diterima di Harvard untuk masa belajar tahun 2027 mendatang.
“Melihat semua ini dari sudut pandang dokter, ini menjadi pengalaman paling menyenangkan, melihat transformasi ini,” ungkap Dr. Mitchell Cairo pada PEOPLE. “Dan tentu saja, Anda bisa menyaksikannya seperti sekarang, di mana dia [Hanif Mouehla] ingin membayarnya [kesembuhannya]… Masuk Harvard kan tidak mudah,” lanjutnya.
"Aku hanya bisa mengucapkan terima kasih kepada semua orang yang telah ada dalam perjalananku," imbuh Hanif Mouehla. Kisah remaja yang lolos dari penyakit mematikan ini pada akhirnya menjadi inspirasi untuk para pejuang anemia sel sabit untuk tidak menyerah dan terus menanamkan harapan.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!




