Setiap individu pasti tidak luput dari kritik. Kritik sering kali dianggap sebagai sesuatu yang "menakutkan", padahal kritik penting untuk kita agar bisa berkembang. Terlebih ketika memasuki dunia kerja, masukan dari rekan kerja, termasuk bawahan dan atasan, akan membantu performa kita lebih baik.
Namun ada kalanya kritik yang disampaikan justru terkesan punya "maksud tersembunyi". Bukan kritik yang konstruktif, melainkan serangan personal yang bersifat menjatuhkan atau kritik destruktif. Lantas, bagaimana sih membedakan kritik yang konstruktif dan yang menghancurkan itu? Kenali bedanya dan simak tipsnya agar kritik yang disampaikan bisa membantu kamu lebih baik, yuk!
(dmh/dmh)