Kritik Konstruktif vs Kritik yang Menjatuhkan Orang, Gimana Membedakannya?
Setiap individu pasti tidak luput dari kritik. Kritik sering kali dianggap sebagai sesuatu yang "menakutkan", padahal kritik penting untuk kita agar bisa berkembang. Terlebih ketika memasuki dunia kerja, masukan dari rekan kerja, termasuk bawahan dan atasan, akan membantu performa kita lebih baik.
Namun ada kalanya kritik yang disampaikan justru terkesan punya "maksud tersembunyi". Bukan kritik yang konstruktif, melainkan serangan personal yang bersifat menjatuhkan atau kritik destruktif. Lantas, bagaimana sih membedakan kritik yang konstruktif dan yang menghancurkan itu? Kenali bedanya dan simak tipsnya agar kritik yang disampaikan bisa membantu kamu lebih baik, yuk!
Ciri Kritik Konstruktif
Ilustrasi/ Foto: Pexels.com/Ron Lach
Saat kamu menerima kritik dari seseorang, ada ciri-ciri yang bisa kamu kenali untuk mengetahui apakah kritik tersebut bisa membantu kamu berkembang alias kritik konstruktif atau kritik destruktif. Melansir dari Thriveworks, kritik yang membangun bersifat membangkitkan semangat, menawarkan saran, dan bahkan menyediakan solusi yang memungkinkan. Nah, hal pertama yang bisa diperhatikan adalah bagaimana kondisi emosional orang yang memberikan kritik tersebut dan bagaimana cara penyampaiannya.
Lebih lanjut dijelaskan melalui laman It’s Your Career, yaitu:Â
Isi kritik disampaikan agar seseorang bisa menjadi lebih baik
Disampaikan dengan penuh pertimbangan dengan sikap positif (suasana bersahabat dan netral)
Fokus pada situasi, sikap atau perilaku, dan permasalahan
Menawarkan feedback yang spesifik dan dapat ditindaklanjuti
Â
Ciri Kritik Destruktif
Ilustrasi/ Foto: Freepik.com/yanalya
Lain halnya dengan kritik destruktif yang bersifat menyakitkan, merendahkan, dan terkadang bahkan mengejek kegagalan. Melansir dari Forbes, membedakannya cukup mudah yaitu dilihat dari substansi kritik. Kritik yang tidak membangun akan fokus pada kepribadian seseorang, bukan dari masalah yang dilakukannya.Â
Ini dia ciri-ciri kritik destruktif:
Disampaikan dengan maksud mempermalukan atau menghina seseorang
Disampaikan tanpa pertimbangan dengan sikap negatif
Bersifat pribadi atau fokus pada hal-hal personal
Feedback yang disampaikan tidak jelas dan tidak dapat ditindaklanjuti
Tips untuk Merespon Kritik Destruktif
Ilustrasi/ Foto: pexels.com/Rodnae Productions
Jika kamu menerima kritik destruktif, nggak perlu buru-buru marah, Beauties! Ada lho cara elegan meresponnya dan justru membuat kritik tersebut bisa lebih membantu kamu. Melansir dari Forbes, ketika kamu menerima kritik yang tidak konstruktif, kamu bisa menanyakan pada orang yang menyampaikan kritik agar lebih spesifik. Kamu bisa tanyakan contoh spesifik permasalahan yang dimaksud dan minta saran bagaimana cara yang bisa dilakukan untuk memperbaikinya.
Selain itu, kritik yang membantu berfokus pada fakta, sedangkan kritik tidak sehat pada spekulasi. Jika kamu menerima kritik destruktif, kamu tidak perlu overthinking, Beauties. Kamu punya pilihan untuk menyaring apa yang disampaikan. Kamu hanya perlu berfokus pada fakta dan apa yang bisa dipelajari untuk tetap mendapat manfaat dari kritik.
Lalu, bagaimana jika orang yang menyampaikan kritik nggak mengenalmu? Tenang, nggak perlu langsung reaktif. Beauties bisa meminta second opinion dari orang yang kamu percaya. Semoga membantu ya!
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!