Kronologi Pembunuhan Sadis di Korea Selatan: Bisnis Kripto Anjlok Berujung Nyawa Melayang

Sierra Ayuningtyas Muktisari | Beautynesia
Kamis, 06 Apr 2023 13:00 WIB
Motif di Balik Pembunuhan yang Berkaitan dengan Bisnis Kripto
Ilustrasi mata uang kripto/ Foto: pexels.com/DavidMcBee

Tragedi pembunuhan sadis terjadi di Korea Selatan pada Rabu, (29/3) lalu. Awalnya, kejadian tersebut merupakan penculikan seorang perempuan berusia 40-an, namun berujung pada nyawanya yang menjadi korban.

Berdasarkan penyelidikan sejauh ini, terdapat tiga orang pria yang menjadi tersangka atas penculikan dan pembunuhan tersebut. Dilansir dari berbagai sumber, berikut ini Beautynesia telah merangkum kronologi pembunuhan sadis di Korea Selatan.

Berawal dari Penculikan

Tersangka penculikan dan pembuhan seorang perempuan yang didasari bisnis kriptoSalah satu tersangka penculikan dan pembuhan seorang perempuan yang didasari bisnis kripto/ Foto: Courtesy of Yonhap via Korea Times

Kamera CCTV menangkap terjadinya aksi penculikan terhadap seorang perempuan di Gangnam, Korea Selatan. Melansir The Korea Times, pihak kepolisian menjelaskan bahwa para tersangka bersekongkol untuk memaksa korban masuk ke sebuah mobil di depan apartemen daerah Yeoksam-dong, Gangnam, Seoul pada Rabu, (29/3) malam.

Pembunuhan terjadi setelahnya usai jasad korban perempuan tersebut dibuang di gunung dekat bendungan Daecheong, 140 kilometer selatan dari Seoul. Tersangka berjumlah tiga orang dan semuanya laki-laki, ditemukan dalam 42 jam usai pembunuhan terjadi, Beauties.

Polisi sendiri telah mendapat kesaksian bahwa salah satu dari tiga tersangka yang diketahui dengan marga Lee, mengundang tersangka kedua untuk melakukan aksi tersebut. Kemudian, tersangka kedua juga mengundang tersangka ketiga setelahnya.

Motif di Balik Pembunuhan yang Berkaitan dengan Bisnis Kripto

Ilustrasi mata uang kripto

Ilustrasi mata uang kripto/ Foto: pexels.com/DavidMcBee

Motif di Balik Pembunuhan: Bisnis Kripto Anjlok?

Masih melansir The Korea Times, aksi kejahatan tersebut berkaitan dengan perselisihan antara Lee dengan korban atas investasi kripto menurut sumber hukum dan laporan media.

Lee yang merupakan pekerja di firma hukum bersaksi di depan polisi bahwa ia mengalami kerugian sebesar 80 juta Won setelah berinvestasi ke perusahaan kripto tempat korban bekerja.

Karena Lee adalah satu-satunya tersangka yang mengenal korban secara pribadi dan tidak membunuhnya sendiri, polisi tidak mengesampingkan kemungkinan pembunuhan berdasarkan kontrak. Lee membayar sekitar 7 juta Won kepada dua tersangka lainnya, menurut polisi.

InvestasiIlustrasi investasi bisnis kripto/ Foto: pexels.com

Sementara itu, pihak kepolisian juga menemukan sebuah jarum suntik di kendaraan yang diduga digunakan tersangka untuk menculik perempuan tersebut. Para tersangka mengaku telah menyuntikkan obat bius ke bahu dan kaki perempuan itu beberapa kali di dalam mobil.

Anestesi yang disuntikkan diduga ketamin, obat yang sangat kuat yang memiliki beberapa efek halusinogen. Layanan Forensik Nasional mencurigai mati lemas sebagai penyebab kematian, tetapi penentuan akhir akan dilakukan setelah pengujian toksikologi forensik seperti melansir Korea Jongaang Daily.

Aturan Mengenai Kripto di Korea Selatan yang Dinilai Belum Memadai

Sebelum aksi kejahatan yang dilandasi motif bisnis kripto tersebut, sebelumnya terjadi pula kasus-kasus yang didasari bisnis kripto di Korea Selatan, Beauties.

Melansir The Korea Times, belum ada peraturan yang ditujukan untuk melindungi investor mata uang kripto meskipun aset digital seperti Bitcoin dan Ethereum semakin populer dan meningkatnya jumlah kasus penipuan terkait mata uang kripto.

---

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(sim/sim)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.