Setiap tahunnya, Oxford Language memilih satu kata yang mencerminkan tren budaya global, percakapan dan suasana hati. Pada 2024 ini, pemilihan Oxford Word of the Year telah melibatkan lebih dari 37.000 orang. Setelah proses selesai, terpilih lah ‘brain rot’ sebagai kata yang paling banyak dipilih oleh partisipan.
Jika kita terjemahkan secara spontan, ‘brain rot’ bisa berarti “pembusukan otak”. Sebuah istilah yang mungkin terdengar kurang etis atau bahkan berkonotasi negatif. Namun nyatanya, istilah ‘brain rot’ memiliki makna yang lebih mendalam lagi. Penggunaan istilah ‘brain rot’ merepresentasikan kekhawatiran masyarakat terhadap dampak konsumsi konten daring yang berlebihan.
Mengenal ‘Brain Rot’
Brain rot/ Foto: Freepik.com/freepik |
Mengutip dari laman Oxford University Press, “Brain Rot” didefinisikan sebagai kemerosotan mental atau intelektual seseorang, yang dianggap disebabkan oleh konsumsi konten daring yang dangkal atau tidak menantang. Mungkin, sederhananya bisa dibilang sebagai “konten-konten receh” yang dengan mudah bisa kita temukan dan tonton di berbagai platform media sosial.
Pemaknaan ini tentu saja lebih ke arah yang negatif, sebab, banyak dari konten-konten tersebut dianggap tidak memberikan nilai edukasi dan intelektual. Pada akhirnya, muncul lah “brain rot” yang juga bermakna sindiran untuk menggambarkan efek negatif dari kebiasaan terlalu banyak menghabiskan waktu menonton video atau meme tanpa makna mendalam di berbagai platform online.