Kupas Tuntas 'Brain Rot', Word of The Year 2024 yang Berdampak ke Kesehatan Mental

Budi Rahmah Panjaitan | Beautynesia
Rabu, 04 Dec 2024 18:30 WIB
Kupas Tuntas 'Brain Rot', Word of The Year 2024 yang Berdampak ke Kesehatan Mental
Foto: Dok. Oxforduniversitypress

Setiap tahunnya, Oxford Language memilih satu kata yang mencerminkan tren budaya global, percakapan dan suasana hati. Pada 2024 ini, pemilihan Oxford Word of the Year telah melibatkan lebih dari 37.000 orang. Setelah proses selesai, terpilih lah ‘brain rot’ sebagai kata yang paling banyak dipilih oleh partisipan.

Jika kita terjemahkan secara spontan, ‘brain rot’ bisa berarti “pembusukan otak”. Sebuah istilah yang mungkin terdengar kurang etis atau bahkan berkonotasi negatif. Namun nyatanya, istilah ‘brain rot’ memiliki makna yang lebih mendalam lagi. Penggunaan istilah ‘brain rot’ merepresentasikan kekhawatiran masyarakat terhadap dampak konsumsi konten daring yang berlebihan.

Mengenal ‘Brain Rot’

Brain rot/ Foto: Freepik.com/freepik
Brain rot/ Foto: Freepik.com/freepik

Mengutip dari laman Oxford University Press, “Brain Rot” didefinisikan sebagai kemerosotan mental atau intelektual seseorang, yang dianggap disebabkan oleh konsumsi konten daring yang dangkal atau tidak menantang. Mungkin, sederhananya bisa dibilang sebagai “konten-konten receh” yang dengan mudah bisa kita temukan dan tonton di berbagai platform media sosial. 

Pemaknaan ini tentu saja lebih ke arah yang negatif, sebab, banyak dari konten-konten tersebut dianggap tidak memberikan nilai edukasi dan intelektual. Pada akhirnya, muncul lah “brain rot” yang juga bermakna sindiran untuk menggambarkan efek negatif dari kebiasaan terlalu banyak menghabiskan waktu menonton video atau meme tanpa makna mendalam di berbagai platform online.

Asal-Usul dan Perkembangan Istilah

Persentase kata/ Foto: Oxforduniversitypress

Meskipun istilah “brain rot” ini popular di era digital saat ini, namun sebenarnya, ia pertama kali muncul pada 1854 dalam buku Walden karya Henry David Thoreau. Dalam buku tersebut, Thoreau menyebut bahwa istilah “brain rot” digunakan untuk mengkritik masyarakat yang lebih menghargai ide-ide sederhana daripada gagasan kompleks.

Menariknya, di era modern saat ini, penggunaan istilah “brain rot” melonjak 230% antara tahun 2023 dan 2024. Hal ini kian mencerminkan adanya keprihatinan masyarakat terhadap konten digital yang sering kali mengorbankan kedalaman makna dan manfaat demi viral.

Keterkaitan dengan Media Sosial dan Generasi Muda

Brain rot platform online/ Foto: Freepik.com/benzoix

Istilah “brain rot” menjadi popular, terutama di kalangan Generasi Z dan Generasi Alpha. Apalagi, jika berbicara platform online seperti TikTok. Sebut saja konten viral serial video Skibidi Toilet dan meme “Only in Ohio” yang sering kali dikaitkan dengan istilah ini.

Pada akhirnya, muncul lah istilah “bahasa brain rot”, seperti kata “skibidi” untuk menggambarkan sesuatu yang tidak masuk akal dan “ohio” untuk menggambarkan hal yang aneh atau memalukan. Fenomena ini seakan menunjukkan kepada kita bagaimana budaya daring dapat menciptakan kosakata baru yang akhirnya menyebar ke dunia nyata.

Dampak Nyata pada Kesehatan Mental

Kesehatan mental/ Foto: Freepik.com/freepik

Hadirnya istilah “brain rot” sebagai gambaran bagaimana otak kita terpengaruh dalam memproses informasi yang begitu banyak, juga memunculkan ragam persoalan. Salah satu yang relevan adalah kesehatan mental. Meskipun penggunaan istilah ini sering dibawa ke arah humoris, namun tetap ada diskusi serius yang sudah mulai dilakukan terkait dampak konsumsi konten digital terhadap kesehatan mental.

Terlebih lagi untuk anak dan remaja. Konsumsi berlebihan terhadap konten yang tidak bermutu dianggap dapat mengurangi kemampuan berpikir kritis, kreativitas, dan juga fokus. Bahkan, sebuah pusat kesehatan mental di Amerika Serikat telah menerbitkan panduan untuk mengenali dan menghindari “brain rot”. Ini semakin menunjukkan bahwa istilah ini bukan sekadar tren, namun juga mencerminkan masalah nyata di masyarakat.

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(dmh/dmh)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE