Industri gaming saat ini menjadi hal yang cukup populer dan digandrungi banyak orang. Terbukti, Indonesia sendiri kini memiliki turnamen yang menaungi kompetensi atlit e-Sport, baik pria maupun perempuan.
Dilansir dari detikinet, menurut Ashadi Ang, Chief Executive Officer UniPin, Google menemukan bahwa pada tahun 2019 dan 2020, gamers perempuan telah mencapai 45 persen dari jumlah populasi gamers di Indonesia. Lebih spesifiknya, Indonesia memiliki 308 juta gamers perempuan dari total 494 juta gamers perempuan di Asia. Ini tentu merupakan jumlah yang cukup banyak, dan tidak menutup kemungkinan akan bertambah jumlahnya setiap tahun.
Namun sayangnya, di kehidupan sehari-hari, gamers perempuan masih kerap mengalami bentuk diskriminasi bahkan pelecehan. Hal ini dibuktikan dengan laporan dari Reach3 pada tahun 2021, dimana sebesar 59 persen responden yang merupakan gamers perempuan memilih untuk menyembunyikan identitas mereka saat bermain atau berpura-berupa menjadi pria agar tidak terkena masalah.