Makna dan Sejarah Bendera Merah Putih Sebagai Lambang Kemerdekaan Indonesia
Bendera merah putih adalah salah satu simbol paling berharga bagi bangsa Indonesia. Ia bukan sekadar kain dua warna, tapi cerminan perjuangan, pengorbanan, dan kebanggaan yang sudah diwariskan dari generasi ke generasi.
Setiap kali berkibar, merah putih membawa pesan yang sama, yakni Indonesia merdeka dan berdaulat. Bahkan perjuangan para pahlawan untuk menyelamatkan bendera merah putih masih berlanjut setelah kemerdekaan diproklamasikan. Sejarah bendera ini tak bisa dilepaskan dari momen kemerdekaan 17 Agustus 1945.
1. Dimulai Melalui Sidang Tahun 1944
Dilansir dari detikcom, awal cerita ini dimulai pada 12 September 1944, ketika Ir. Soekarno memimpin sidang bersama pihak Jepang (Chuuoo Sangi In) yang kemudian membahas pemakaian bendera dan lagu kebangsaan di seluruh Indonesia. Dari sidang itu lahirlah panitia bendera kebangsaan yang dipimpin oleh Ki Hajar Dewantara. Mereka menetapkan warna merah dan putih sebagai simbol nasional, dimana warna merah untuk keberanian, dan putih untuk kesucian hati.
2. Peran Fatmawati Menjahit Sang Pusaka
Peran Fatmawati Menjahit Sang Pusaka/Foto: Pexels.com/ Dio Hasbi Saniskoro
Setelah desain dan warna bendera disetujui, atas perintah Soekarno melalui Sendenbu yakni Barisan Propaganda Jepang, Chaerul Basri mengambil kain dari gudang di Pintu Air untuk dijahit menjadi bendera.
Berbahan katun halus, kain sepanjang sekitar 300 cm dan lebar 200 cm tersebut akhirnya dijahit oleh Fatmawati, istri Bung Karno, dan menjadi Sang Saka Merah Putih yang digunakan saat proklamasi pada 17 Agustus 1945 di Jalan Pegangsaan Timur 56, Jakarta.
3. Keamanan dan Penyelamatan Pusaka
Perjalanan bendera pusaka tak berhenti setelah proklamasi. Ketika situasi semakin tidak aman, terutama saat Presiden dan pejabat berpindah ke Yogyakarta, Husein Mutahar menyelamatkan bendera dengan cara memisahkan jahitan warna merah dan putih, masing-masing dibawa dalam tas berbeda demi menghindari penyitaan oleh Belanda. Keduanya kemudian dijahit kembali sebelum dikembalikan kepada Presiden Soekarno.
Makna Bendera Merah Putih: Simbol Cinta, Jiwa, dan Kebersamaan
Makna Bendera Merah Putih: Simbol Cinta, Jiwa, dan Kebersamaan/Foto: Pexels.com/ ahmad syahrir
Penggunaan warna merah dan putih pada Bendera Negara Indonesia, memiliki makna mendalam. Panitia bendera kebangsaan menggunakan warna merah dan warna putih yang dikenal sebagai simbol berani dan suci.
Melansir dari Detiksulsel, jauh sebelum menjadi bendera resmi negara, merah dan putih sudah menjadi bagian dari identitas Nusantara. Pada masa Kerajaan Majapahit di abad ke-13, panji-panji perang mereka menggunakan kombinasi warna merah dan putih.
Simbol ini juga ditemukan di beberapa kerajaan lain, seperti di Minangkabau, Bugis, dan Maluku. Warna merah melambangkan keberanian, sedangkan putih menandakan kesucian hati dan niat yang tulus. Makna ini kemudian melekat kuat di berbagai wilayah dan menjadi bagian dari budaya bangsa.
Dalam pararaton atau kitab raja-raja, dijelaskan bahwa bendera merah dan putih dianggap sebagai lambang kebesaran kerajaan seperti bendera perang yang digunakan Sisingamangaraja IX. Bendera berwarna merah dengan dua pedang kembar Piso Gaja Dompak (pusaka Sisingamaharaja I-IX) berwarna putih.
Bahkan Kerajaan Bone Sulawesi Selatan menjadikan bendera merah putih atau yang biasa disebut Woromporong sebagai simbol kekuasaan dan kebesaran kerajaan.
Seperti yang telah disebutkan bahwa merah putih yang digunakan bukan sekadar memaknai arti keberanian dan kesucian, melainkan berkaitan dengan nilai budaya Indonesia. Dalam tradisi Jawa, merah dan putih dilambangkan sebagai gula merah dan nasi putih karena keduanya merupakan bahan makanan pokok masyarakat Indonesia.
Sementara sebagai sebuah simbol negara, penggunaan bendera merah putih sendiri sebagai sarana memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa dan negara, menjaga kehormatan, kedaulatan, identitas, dan wujud eksistensi bangsa.
Kini, bendera merah putih berkibar di seluruh penjuru negeri, dari halaman sekolah hingga puncak gunung tertinggi. Setiap kali melihatnya, kita diingatkan bahwa kemerdekaan yang kita nikmati hari ini adalah hasil perjuangan panjang. Tugas kita adalah menjaga nilai-nilai yang terkandung di dalamnya, seperti persatuan, pengorbanan, dan cinta tanah air, agar merah putih tetap berkibar, bukan hanya di tiang, tetapi juga di hati setiap warga Indonesia.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang dapat ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!