Mana yang Lebih Cuan, Investasi Saham atau Reksa Dana? Ini Kata Trader Profesional
Beauties, buat kamu yang pemula, mungkin sering bertanya-tanya mana yang lebih cuan antara investasi saham dan reksa dana. Apa saja potensi keuntungan dari keduanya?
Trader profesional dan trading coach Michael Yeoh menjelaskan keuntungan yang bisa didapat dari investasi saham dan reksa dana. Seperti diketahui, instrumen saham berpotensi memberikan keuntungan yang tinggi dengan risiko kerugian yang juga tinggi. Sementara itu, reksa dana menawarkan imbal hasil yang lebih pasti, tetapi membutuhkan waktu yang lama untuk mengakumulasi keuntungan.
Yuk, simak penjelasannya lebih lanjut berikut ini!
Investasi Saham vs Reksa Dana, Mana yang Lebih Cuan?
Michael Yeoh/Foto: Dok. LPS Financial Festival 2025
Michael mengatakan imbal hasil dari seluruh reksa dana di Indonesia, 90 persen di bawah imbal hasil Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Sedangkan, reksa dana yang berkinerja baik selalu berbeda di setiap empat tahun. Oleh karena itu, Michael mengatakan investor harus mampu menganalisis ke mana arah manajemen investasi yang meracik produk reksa dana, Beauties.
"Fund manajernya yang mengejar alpha, saat ini, di Indonesia, posisinya sama sedikit. Tapi yang penting, berinvestasi di reksa dana, tergantung dari profil risiko kalian," kata Michael di Educational Class LPS Financial Festival 2025 dengan Bank Mega, di Regale International Convention Center, Medan, Sumatera Utara, Rabu (20/8).
Kunci Investasi yang Aman dan Nyaman
Kelas Edukasi di LPS Financial Festival Medan 2025/Foto: Dok. LPS Financial Festival 2025
Sementara itu, Head of Digital and Marketing Communications Bank Mega, Caroline Setiabudi mengatakan bahwa keputusan investasi memang harus didasari oleh analisis sendiri. Dia mengatakan bermain saham memang butuh mental yang kuat.
"Karena balik lagi, risk at a time, masing-masing kan berbeda. Ada yang memang kayak very high risk, berani ambil resiko. Ada yang kayak, yang penting aman aja. Jadi, dikembalikan ke masing-masing pribadi," kata dia.
Caroline menyarankan strategi diversifikasi dalam manajemen potensi risiko. Investor bisa masuk ke lebih dari satu instrumen.
"Jadi, menurutku, dengan aku diversifikasi itu aku bisa manage resiko. Jadi, kalau di saat yang naik-turun, ada yang naik. Jadi, nggak terlalu jeblok-jeblok banget," jelasnya.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!