Ladies, tak hanya rumah, pakaian, dan bahasa adat saja yang menjadi warisan budaya suku Jawa. Suku Jawa juga mempunyai filosofi bijak yang dapat dijadikan pedoman hidup. Meski kini tidak banyak orang tua, khususnya orang Jawa, yang mengajarkan anaknya tentang filosofi Jawa, kamu bisa mempelajarinya melalui artikel ini. Yuk, simak informasi selengkapnya berikut!
Dianggap tak lagi menarik untuk dibahas dan dipelajari, banyak orang tua enggan mengajarkan nilai budaya adat dalam kehidupan sehari-hari anak. Jangan heran, jika banyak generasi muda yang merasa asing dengan budaya adatnya sendiri. Sampai muncul kiasan “Wong Jowo Ora Njawani” yang artinya “orang Jawa tidak paham Jawa”.
Padahal, adat budaya sendiri banyak mengajarkan nilai kebaikan, salah satunya filosofi bijak orang Jawa yang maknanya masih berlaku sampai sekarang. Filosofi Jawa mengajarkan kita agar senantiasa “Eling lan Waspodo”, yang artinya ingat dan berhati-hati. Coba, perhatikan filosifi di bawah ini ya untuk kamu belaja filosofi dalam hidup.
1. Sura Dira Jayadiningrat, Lebur Dening Pangastuti
Artinya “segala sifat keras hati, picik, angkara murka, hanya bisa dikalahkan dengan sikap bijak, lembut hati, dan sabar”. Kiasan tersebut mengajarkan kita agar senantiasa bersabar dan bijak dalam menghadapi segala cobaan hidup yang menguras emosi dan air mata.

Foto: https://www.instagram.com/paguyuban_wong_jowo
2. Memayu Hayuning Bawana, Ambrasta dur Hangkara
Artinya “manusia hidup di dunia harus mengusahakan keselamatan, kebahagiaan, dan kesejahteraan, serta memberantas sifat angkara murka, serakah, dan tamak”. Esensi yang bisa kita pelajari dari filosofi ini adalah manusia tak pernah berhenti berusaha untuk mendapatkan kesejahteraan dan keselamatan dalam segala hal.

Foto: https://www.instagram.com/paguyuban_wong_jowo
3. Urip Iku Urup
Artinya “hidup itu nyala”. Jadi, kehidupan seseorang akan terasa lebih bermakna jika dapat memberi manfaat kebaikan bagi sesama. Seberapa pun jumlah kebaikan yang kita beri, besar atau kecil, pasti ada manfaat yang akan kita rasakan di masa mendatang.

Foto: https://www.instagram.com/paguyuban_wong_jowo
4. Aja Gumuman, Aja Getunan, Aja Kagetan, Aja Aleman
Artinya, “jangan mudah terheran-heran, jangan mudah menyesal, jangan mudah terkejut-kejut, dan jangan manja”. Kiasan ini mengajarkan kita untuk tidak mudah terbuai dengan segala kejadian atau peristiwa yang ada dunia ini. Lebih baik menjadikan kejadian atau peristiwa tersebut sebagai pelajaran berharga untuk menjadi manusia yang kuat dan lebih baik di masa depan. Serta menerima segala keadaan agar tidak sampai merugikan diri sendiri dan orang lain

Foto: https://www.instagram.com/paguyuban_wong_jowo
5. Datan Serik Lamun Ketaman, Datan Susah Lamun Kelangan
Artinya, “jangan mudah sakit hati ketika ditimpa musibah atau jangan sedih manakala kehilangan sesuatu”. Seperti yang seharusnya terjadi, apapun musibah yang menimpa, hidup harus tetap berjalan dan kita sebaiknya tetap mempertahankan pikiran positif.

Foto: https://www.instagram.com/paguyuban_wong_jowo
6. Ngluruk Tanpa Bala, Menang Tanpa Ngasorake, Sekti Tanpa Aji-Aji, Sugih Tanpa Bandha
Artinya, “berjuang tanpa perlu membawa bala tentara, menang tanpa merendahkan atau mempermalukan. Berwibawa tanpa mengandalkan kekuasaan, kekuatan, kekayaan atau keturunan. Kaya tanpa didasari harta benda”. Makna yang dapat kita ambil adalah harus berani berjuang sendirian meski tanpa bantuan orang lain.

Foto: https://www.instagram.com/paguyuban_wong_jowo
7. Aja Milik Barang Kang Melok, Aja Mangro Mundak Kendo
Artinya, jangan mudah tergiur oleh segala sesuatu yang tampak mewah. Dari filosofi Jawa ini kita diajarkan untuk dapat menahan hawa nafsu, dan tidak mudah terjerumus kedalam hal-hal negatif. Kita juga tidak boleh berbuat jahat atau buruk hanya untuk mendapatkan kesenangan hidup sementara.

Foto: https://www.instagram.com/paguyuban_wong_jowo
8. Sopo Nandur Bakalan Ngunduh
Filosofi ini mengajarkan kita akan balasan dari Tuhan terhadap apa yang sudah diperbuat, atau lebih familiar dengan istilah "karma". Saat kamu gemar menebar banyak kebaikan terhadap sesama, suatu saat kamu juga pasti akan mendapat manfaat dari kebaikan tersebut, dan sebaliknya.

Foto: https://www.instagram.com/paguyuban_wong_jowo
9. Aja Ketungkul Marang Kalungguhan, Kadonyan lan Kemareman
Filosofi ini sebagai
self-reminder bahwa “semua orang hidup pasti akan mati”. Jadi, jangan terlalu berambisi atau terobsesi untuk memperoleh kedudukan, kebendaan, dan kepuasan duniawi. Karena semua hal tersebut hanya bersifat sementara dan tidak dibawa mati

Foto: https://www.instagram.com/paguyuban_wong_jowo
10. Nerimo Ing Pandum
Hidup bercita-cita dan mempunyai ambisi memang baik,
Ladies. Namun jangan berlebihan dan merugikan orang lain. Capailah ambisimu dengan usaha dan do'a sepanjang waktu. Tapi, kenyataan terkadang tidak sesuai dengan harapan, disaat itu terjadi, kamu harus dapat menerima dengan ikhlas atas apa yang sudah ditakdirkan Tuhan.

Foto: https://www.instagram.com/paguyuban_wong_jowo
11. Saiki Jaman Edan Yen Ora Edan Ora Komanan, sing Bejo sing Eling lan Waspodo
Filosofi ini didapat dari kitab Ronggo Warsito yang berjudul Pujangga dari Tanah Jawa, yang artinya “sekarang zaman gila, jika tidak ikutan gila tidak mendapat bagian, orang yang beruntung atau selamat yang ingat Tuhan dan waspada”. Pelajaran yang dapat kita petik adalah agar selamat dunia dan akhirat, hendaknya kita senantiasa mengingat Tuhan dalam segala hal dan waspada dalam bertindak.

Foto: https://www.instagram.com/paguyuban_wong_jowo
12. Ajining diri Saka Lathi, Ajining Raga Saka Busana
Artinya, “kehormatan diri berasal dari lisan, kehormatan raga berasal dari pakaian”. Dari filosofi tersebut, kita belajar tentang bersikap, bertutur kata, dan berbusana yang baik. Sebab, cara orang lain memperlakukan seseorang berdasarkan perbuatannya yang dapat dilihat dan rasakan.

Foto: https://www.instagram.com/paguyuban_wong_jowo
Itulah beberapa filosofi Jawa yang bisa kamu terapkan dalam kehidupan sehari-hari, Ladies. Apakah kamu sudah punya filosofi hidup sendiri? Jika belum, beberapa filosofi di atas bisa kamu jadikan filosofi hidupmu mulai sekarang. Semoga bermanfaat ya belajar filosofinya!
(ebn/ebn)