Jangan Putusin Lewat Telepon atau SMS
Kalau dia berani 'nembak' kamu secara langsung, kamu juga harus berani minta putus cinta secara langsung. Anggap saja ini sebagai bentuk formalitas dan sopan santun. Ada peraturan nggak tertulis bahwa memutuskan hubungan lewat telepon atau SMS berarti pengecut, karena nggak berani menyampaikan kabar buruk itu secara langsung.
Malas Ribut? Gantungkan Saja!
Kalau kamu memang nggak berani minta putus atau malas ribut-ribut, kamu dapat mencoba 'menggantungkan' hubungan. Perlahan-lahan, kurangi intensitas komunikasi dan pergi kencan. Kalau si dia menghubungi, balas seperlunya dengan sikap acuh tak acuh. Katakan saja kamu sedang sibuk atau malas jalan-jalan. Menyadari hal ini, perlahan-lahan dia akan menyadari bahwa kamu sudah nggak tertarik menjalin hubungan dengan dirinya. Inilah saatnya minta putus, atau mungkin dia malah akan memutuskanmu duluan. Tapi hati-hati dengan karma ya, Beautynesian.
Pilih Tempat Bertemu Yang Sesuai
Biar proses putus berjalan dengan lancar, sebaiknya kamu memilih tempat umum dengan suasana yang tenang. Ketika banyak orang lain di tempat itu, diharapkan pasanganmu akan bersikap sopan, mampu mengontrol emosi dan nggak mengganggu kenyamanan publik. Akan tetapi, pastikan tempatnya juga tenang agar kalian dapat berbicara dengan jelas. Enggak mau kan, dia enggak menangkap ucapanmu saat kamu minta putus?
Jelaskan Secara Tegas
Bagian inilah yang paling penting, Beautynesian. Kamu perlu merancang dengan baik apa yang akan kamu sampaikan saat hendak memutuskan hubungan. Utarakan perasaan dan maksudmu dengan tenang, tegas, tanpa perlu emosi. Jelaskan mengapa kamu merasa bahwa kalian lebih baik berpisah, dan kamu nggak ingin membohongi si dia tentang perasaanmu yang sesungguhnya.
| Baca Juga : Sering Ditanya “Kok Masih Jomblo?”, Berikan Jawaban Ini Biar Teman Kamu Langsung Mati Kutu |
Sadar Akan Kesalahanmu Sendiri
Meskipun kamu belum tentu salah, orang lain akan lebih mudah menerima keadaan apabila kamu menyalahkan diri sendiri atas berakhirnya hubungan. Saat diputusin, dia secara refleks merasa bahwa dia melakukan sebuah kesalahan yang merusak hubungan. Menyalahkan dirimu sendiri akan memberi kesan padanya bahwa berakhirnya hubungan disebabkan oleh faktor eksternal alias kamu, yang tak ada kaitannya dengan dia.