Melawan Arus Barat, 6 Negara Ini Terang-terangan Dukung Invasi Rusia ke Ukraina
Berbagai negara di seluruh dunia terbelah akibat konflik Rusia dan Ukraina. Utamanya blok Barat d ibawah naungan NATO yang sejak awal telah memposisikan diri mendukung Ukraina.
Berbagai sanksi dan embargo ekonomi dijatuhkan untuk Rusia. Hal ini dilakukan sebagai langkah peringatan untuk segera menghentikan perang. Berbagai kerja sama negara Barat dengan Rusia juga dihentikan. Di sisi lain, bantuan kepada Ukraina baik pengiriman senjata primer hingga bantuan kemanusiaan ditingkatkan.
Namun, meski simpati mayoritas negara dunia tercurah untuk Ukraina, terdapat 6 negara yang secara terang-terangan mendukung invasi Rusia ke Ukraina. Penasaran siapa saja mereka? Simak penjelasannya!
Belarusia
![]() Belarusia Dukung Invasi Rusia/Foto: President of Rusia |
Belarusia adalah negara pertama yang menunjukkan dukungannya pada Rusia. Dilansir dari detikNews, Belarusia dengan terbuka membiarkan Rusia melakukan pelatihan militer di perbatasan Belarusia menghadap ke Ukraina.
Mulanya Belarusia turut membenarkan Putin bahwa pasukan militer yang berdatangan hanya pelatihan semata. Kini saat Rusia sudah melancarkan invasi, Belarusia dengan terbuka mendukung bahkan membantu pasukan militer Rusia jika diperlukan.
Media lokal Ukraina, The Kyiv Independent, menyatakan bahwa pergerakan pesawat militer Belarusia sudah beberapa kali tertangkap saksi mata sedang beroperasi di langit Ukraina. Akibat sikapnya ini, blok Barat hingga negara Asia dan Timur Tengah yang mengecam Rusia turut memberi sanksi ekonomi bahkan membatalkan undangan untuk perwakilannya di dunia olahraga.
Chechnya
Chechnya adalah negara pecahan Uni Soviet yang baru merdeka pada tahun 1993. Meski sempat bersitegang dengan Rusia pada masanya, hubungan bilateral kedua negara mulai membaik sejak Rusia memberi kemerdekaan pada Chechnya. Kedekatan kedua negara semakin terjalin ketika mereka sama-sama memiliki ketegangan dengan Amerika Serikat (AS).
Saat ini, Chechnya dikenal sebagai salah satu negara yang paling vokal mendukung invasi Rusia. Dilansir dari laman detiNews, pemimpin Chechnya Ramzan Kadyrov bahkan tak segan memamerkan 12 ribu tentara sukarelawan Chechnya yang siap dikirim untuk membantu invasi Rusia ke Ukraina. Tak hanya itu, Kadyrov secara terang-terangan meminta Presiden Ukraina Volodimir Zelensky meminta maaf kepada Vladimir Putin dan meminta rakyat Ukraina menggulingkan pemerintahan yang ada saat ini.
Junta Militer Myanmar
![]() Junta Militer Myanmar Dukung Invasi Rusia/Foto: Burma News International |
Myanmar tidak hanya mendukung invasi Rusia, tapi juga seolah mengagumi keberanian Rusia menerjang ancaman blok-blok Barat. Menurut junta militer Myanmar Zaw Min Tun, Rusia sedang menyadarkan akan posisi kuatnya di dunia.
Pernyataan ini seperti dikutip dari AFP, merupakan penyataan yang jelas mendukung Rusia, terutama mengingat peran Rusia sebagai sekutu utama dan pemasok persenjataan utama terbesar Myanmar.
Dilansir dari laman detikNews, Zaw Min Tun mengatakan bahwa serangan Rusia terhadap Ukraina bisa dibenarkan sebagai langkah menjaga kedaulatan negara mereka.
Ada Venezuela hingga Suriah
Deretan Negara Pendukung Invasi Rusia ke Ukraina/Foto: KCRW
Venezuela
![]() Venezuela Dukung Invasi Rusia/ Foto: KCRW |
Presiden Venezuela Nicolas Maduro menyatakan dukungan penuhnya terhadap invasi Rusia ke Ukraina. Seperti dilansir dari AFP, dukungan ini muncul dalam percakapan telepon Maduro dengan Vladimir Putin. Dalam percakapan tersebut, Maduro mengecam campur tangan AS dan NATO. Maduro juga menyinggung perihal propaganda media Barat yang dinilai penuh kebohongan dan disinformasi.
Kepada Maduro, Putin bersikeras bahwa Rusia hanya menginginkan posisi Ukraina netral dan non nuklir terhadap Rusia, menginginkan pengakuan Kiev atas aneksasi Crimea sejak 2014, serta memastikan perlindungan rakyat Donbass yang harus diakui kemerdekannya.
Meski mendukung Rusia dan mengecam blok Barat, Maduro kembali menegaskan prioritas sikapnya melalui kicauan Twitter bahwa Venezuela mendukung pemahaman dan dialog sebagai cara untuk menjaga perdamaian.
Kuba
![]() Kuba Dukung Invasi Rusia/ Foto: Yahoo |
Pemerintahan Kuba sebagai salah satu sekutu Rusia di Amerika Latin mendukung invasi Rusia ke Ukraina. Dilansir dari Reuters, Kuba cenderung menyalahkan AS yang dituding meningkatkan ketegangan antara Rusia dan Ukraina. Menurut pemerintah resmi Cuba, sanksi sepihak dan tidak adil dari blok Barat serta ekspansi NATO ke Eropa Timur adalah pemicu eskalasi konflik di Eurasia.
Seperti dikutip dari Reuters, Rusia pernah memberi pernyataan pada Desember 2021 lalu bahwa meningkatnya ketegangan di Ukraina dikhawatirkan dapat menyebabkan terulangnya krisis rudal Kuba tahun 1962 saat dunia diambang perang nuklir. Pada saat itu, Rusia menempatkan rudal nuklir di pulau Kuba dan memicu AS untuk melakukan blokade laut di Kuba. Ketegangan yang terjadi antara Rusia beserta Kuba dengan AS kala itu seperti terbawa kembali dalam suasana konflik saat ini.
Suriah
![]() Suriah Dukung Invasi Rusia/ Foto: The Gateway Pundit |
Presiden Suriah Bashar al-Assad memuji langkah pemerintah Rusia dalam menginvasi Ukraina dan mengabaikan ancaman blok Barat. Ia menegaskan bahwa invasi Rusia ke Ukraina adalah bentuk koreksi sejarah. Dilansir dari AFP, kantor kepresidenan Suriah bahkan menekankan bahwa Rusia sedang mengupayakan pemulihan keseimbangan dalam tatanan global setelah jatuhnya Uni Soviet.
Dukungan Bashar al-Assad ini banyak diasosiasikan dengan persekutuan masa lalu saat pecah konlfik Suriah sejak tahun 2011 lalu. Militer Rusia mengambil langkah intervensi dalam konflik sipil Suriah sejak 2015, setelah menerima permintaan resmi pemerintah Suriah untuk dikirimkan bantuan militer melawan kelompok pemberontak.
Sejauh ini, sanksi tidak hanya datang dari blok Barat, tapi juga dari negara-negara Asia dan Timur Tengah. Sanksi pun tidak hanya menjerat negara, pihak-pihak yang turut mendukung Rusia juga mendapat konsekuensi berat atas sikapnya.




