Memahami Beban Ganda yang Dialami Perempuan dalam Kehidupan Sehari-hari
Bias gender adalah suatu kondisi yang memihak dan merugikan salah satu gender sehingga menimbulkan diskriminasi gender. Bias gender telah membentuk norma dalam masyarakat bahwa perempuan dan pria sejak lahir tidak memiliki status yang sama atau setara.
Salah satu contohnya, kewajiban perawatan dan pengasuhan seakan telah digariskan hanya untuk dilakukan oleh perempuan. Alasannya, perempuan dianggap tidak cukup kompeten dan kuat dibanding pria. Hal ini bisa mengakibatkan ketidakadilan dan diskriminasi gender terjadi, Beauties.
![]() Bias Gender Menciptakan Asumsi Bahwa Perempuan Hanya Memiliki Tiga Tugas Khusus Utama dalam Kehidupannya yakni Tugas Reproduksi Berupa Hamil dan Melahirkan, Peran Pengasuhan dan Merawat Keluarga di Wilayah Domestik/Foto: Freepik.com |
Salah satu bentuk ketidakadilan gender tersebut di antaranya yakni beban ganda. Beban ganda merupakan kondisi yang dialami perempuan ketika mengemban tugas sebagai pencari nafkah sekaligus juga sebagai pengasuh dan perawat utama keluarga.
Perempuan pencari nafkah dituntut harus secara maksimal pula dalam melakukan tugas domestik tanpa bantuan pria, karena pria dianggap tidak perlu oleh sebagian masyarakat untuk melakukan tugas domestik.
![]() Perempuan Berkompromi dengan Menerima Beban Ganda Sebagai Sebuah Konsekuensi Kehidupan yang Harus Diterima. Beban ganda merupakan kondisi yang dialami perempuan ketika mengemban tugas sebagai pencari nafkah sekaligus juga sebagai pengasuh dan perawat utama keluarga/Foto: Freepik.com |
Dilansir dari laman Ink Break Through, bahkan jika perempuan tidak berperan sebagai pencari nafkah utama, dan perempuan ingin berkarya dan melakukan aktualisasi diri, maka perempuan harus menyelesaikan tugas pengasuhan dan perawatan di wilayah domestik terlebih dahulu sebelum melakukan hal-hal yang ia inginkan.
Beban ganda menuntut perempuan untuk hadir secara penuh dan melakukan tugasnya secara maksimal sebagai pencari nafkah untuk kebutuhan keluarga maupun sebagai pengasuh dan perawat keluarga. Berbeda dengan pria yang ditunjuk sebagai pemimpin dan memiliki hak istimewa untuk dilayani oleh perempuan, baik ketika pria sebagai pencari nafkah maupun tidak.
Beban Ganda Ekonomi dan Domestik yang Dialami Perempuan
Memahami Beban Ganda yang Dialami Perempuan dalam Kehidupan Sehari-hari/Foto: Getty Images/iStockphoto/PeopleImages
Munculnya beban ganda ini tidak lepas dari peran pola asuh saat pria dibebastugaskan dari segala tanggung jawab domestik. Pola asuh tersebut muncul dari pola pikir superioritas pria yang dibentuk oleh budaya bahwa pria ditakdirkan secara absolut sebagai pemimpin, baik individu pria tersebut memiliki kompetensi pengetahuan dan finansial atau tidak.
Beauties, kamu mungkin pernah melihat entah di kehidupan atau di film, kelahiran bayi pria di sebagian masyarakat disambut dengan suka cita dibandingkan perempuan. Alasannya, pria dianggap sebagai penerus garis patriarki yang memiliki banyak hak istimewa yang telah dibentuk dalam asumsi masyarakat.
Beban ganda mengakibatkan perempuan tidak mampu secara maksimal mendalami minat dan bakatnya karena secara kuantitas waktu, mereka perlu membagi dengan tanggung jawab domestik yang diemban seorang diri.
Ilustrasi/ Foto: Getty Images/iStockphoto/kieferpix |
Bahkan di beberapa masa dekade lalu, perempuan tidak perlu mengenyam pendidikan karena telah dipersiapkan sebagai pengasuh dan perawat keluarga. Mereka diminta cukup bergantung pada pemberian keluarga dan nafkah dari suami. Hal ini tentu berbahaya karena akan menjebak perempuan pada kondisi kemiskinan dan ketidakberdayaan.
Di sisi lain, bias gender yang mengakibatkan beban ganda telah membentuk pola berpikir bahwa pria yang mengerjakan pekerjaan domestik merupakan pria lemah dan tidak memiliki kompetensi.
Pembagian tugas yang adil antara perempuan dan pria dalam hal pekerjaan domestik dan pekerjaan di wilayah publik merupakan solusi atas persoalan beban ganda yang dialami perempuan.
Memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang bahaya beban ganda yang dapat menjebak perempuan pada kemiskinan dan ketidakberdayaan perlu untuk terus dilakukan, sembari memberikan contoh nyata di kehidupan tentang pembagian tugas domestik dan publik yang adil antara perempuan dan pria.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!


Ilustrasi/ Foto: Getty Images/iStockphoto/kieferpix