Memahami Eldest Daughter Syndrome dan Dampaknya pada Hubungan Sosial

Retno Anggraini | Beautynesia
Kamis, 07 Nov 2024 17:00 WIB
Mengungkap Eldest Daughter Syndrome dan dampaknya pada hubungan sosial/Foto: Freepik.com/EyeEm

Beauties, pernah mendengar istilah Eldest Daughter Syndrome? Istilah ini merujuk pada situasi di mana anak perempuan tertua sering kali dituntut untuk berperan sebagai orangtua pengganti, yang mana hal ini bisa menambah beban di pundak mereka.

Dengan semakin banyaknya anak perempuan tertua yang berbagi pengalaman di media sosial, Eldest Daughter Syndrome menjadi keyword yang sedang naik daun, yang memungkinkan para perempuan untuk berbagi perasaan mereka tentang tumbuh sebagai anak perempuan tertua di keluarga mereka.

Eldest Daughter Syndrome


Ilustrasi/Foto: Freepik.com/lookstudio

Melansir Vogue, istilah ini menggambarkan situasi di mana anak perempuan tertua dalam keluarga sering kali dibebani dengan tanggung jawab yang sangat besar, yang mengharuskan mereka untuk menjadi penjaga di keluarga.

Dari mengurus adik-adik hingga menjadi mediator saat ada konflik, tanggung jawab ini bisa sangat berat. Perempuan yang mengalami sindrom ini mungkin merasa kesulitan untuk menegakkan batasan atau mencurahkan terlalu banyak energi mereka untuk menyenangkan orang lain.

Bukan Diagnosis Kesehatan Mental Resmi


Ilustrasi/Foto: Freepik.com/primagefactory

Kati Morton, seorang terapis pernikahan dan keluarga, menjadi viral karena penjelasannya tentang Eldest Daughter Syndrome di TikTok. Dalam video tersebut, Kati menjelaskan bahwa istilah Eldest Daughter Syndrome bukan diagnosis kesehatan mental resmi, melainkan istilah yang diciptakan untuk menggambarkan pengalaman anak perempuan tertua yang bertanggung jawab atas lebih banyak pekerjaan rumah tangga daripada saudara kandung lainnya.

(naq/naq)