Memahami Hikikomori, Fenomena Mengasingkan Diri dari Interaksi Sosial

Retno Anggraini | Beautynesia
Minggu, 15 Dec 2024 14:30 WIB
Mengenal fenomena hikikomori dan dampaknya pada interaksi sosial/Foto: Freepik.com

Di zaman sekarang, di mana hampir semua orang bisa terhubung melalui internet, ada juga sebagian yang memilih untuk menyendiri, terutama dari kalangan Generasi Z. Di Jepang, ada istilah unik untuk menggambarkan fenomena ini, yaitu hikikomori, yang menggambarkan orang-orang yang memilih mengisolasi diri selama berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun.

Meski koneksi digital lagi naik daun, ternyata fenomena hikikomori ini mulai muncul di kalangan Gen Z di berbagai negara, dan ini membuat banyak orang khawatir soal kesehatan mental serta dampaknya terhadap kehidupan sosial mereka. Untuk kamu yang penasaran, yuk, kita cari tahu lebih lanjut seputar hikikomori yang telah dilansir dari Woke Waves berikut ini!

Pengertian Hikikomori


Ilustrasi/Foto: Freepik.com/DC Studio

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, hikikomori merujuk pada seseorang yang menarik diri dari kehidupan sosial dan memilih menghabiskan waktu di rumah, biasanya selama berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun. Banyak orang yang menganggap mereka sebagai introvert ekstrim, padahal hikikomori bisa melibatkan masalah psikologis yang jauh lebih dalam, seperti kecemasan, depresi, atau gangguan sosial.

Fenomena ini pertama kali ditemukan di Jepang pada tahun 1990-an. Namun belakangan, fenomena ini mulai terdeteksi di negara-negara lain, termasuk di Indonesia. Hikikomori sering kali dihubungkan dengan tekanan sosial yang tinggi, masalah keluarga, atau bahkan kegagalan akademik yang membuat seseorang merasa terisolasi.

(naq/naq)