Membersihkan dan merapikan rumah merupakan salah satu agenda wajib kebanyakan orang saat di rumah. Yup, selain berguna untuk kebersihan dan kesehatan rumah, kegiatan yang satu ini disebut juga dapat meningkatkan suasana hati seseorang. Umumnya rata-rata orang membersihkan rumah setiap hari untuk hal yang paling sederhana, yaitu menyapu rumah dari debu atau kotoran dan mencuci piring.
Bagi sebagian orang, membersihkan rumah mungkin menjadi kegiatan membosankan dan melelahkan. Namun, ada beberapa orang yang memiliki kebiasaan membersihkan rumah saat merasa sedih. Melansir dari Bustle, menurut Dr. Crystal I. Lee, psikolog dari LA Concierge Psychologist, orang-orang yang melakukan hal ini bertujuan untuk melampiaskan energi negatif, seperti rasa cemasnya dengan kegiatan yang produktif dan dapat dikendalikan.
Lalu, apa manfaat dari kebiasaan tersebut? Berikut beberapa jawabannya dari para ahli. Yuk, simak ulasannya!
Bersih-Bersih Rumah Dapat Meningkatkan Mood
Perasaan sedih bisa timbul akibat dari adanya rasa cemas atau khawatir terhadap suatu hal. Alasan pertama yang banyak jadi penyebab orang-orang membersihkan rumah saat sedih adalah meningkatkan mood atau suasana hati. Hal ini pun sudah banyak dikaji dalam studi psikologi. Melansir dari Very Well Mind, hubungan antara rumah yang bersih dan kesehatan mental dapat membantu seseorang mengurangi gangguan kecemasan.
Menurut Anxiety and Depression Association of America, kegiatan membersihkan rumah dan hasil akhir berupa pemandangan rumah yang bersih dan rapi dapat membantu mengurangi stres, perasaan cemas, dan gejala depresi. Selain itu, hal ini juga dapat mengurangi kelelahan dan meningkatkan konsentrasi. Meluangkan waktu setidaknya 10 menit per hari untuk membersihkan rumah dapat membantu meminimalkan kecemasan, sebagaimana dikutip dari Good House Keeping.
Bersih-Bersih Rumah Dapat Mengatasi Stres
Ilustrasi/Foto: Freepik.com/cookie_studio |
Meskipun kegiatan bersih-bersih rumah merupakan aktivitas yang sifatnya monoton atau dilakukan secara berulang-ulang dan bisa menyebabkan stres, namun ada kalanya aktivitas ini dapat mengatasi stres, lho, Beauties. Banyak hal dapat menjadi faktor seseorang mengalami stres, seperti tuntutan pekerjaan, tugas sekolah, masalah asmara atau keluarga, dan berbagai hal lainnya.
Kondisi stres pun seringkali memunculkan perasaan yang emosional, seperti sedih atau pun marah. Dilansir dari Psychology Today, sebuah studi penelitian yang terbit dalam jurnal ilmiah Personality and Social Psychology Bulletin menemukan bahwa perempuan dengan rumah yang berantakan menunjukkan tingkat hormon stres kortisol yang lebih tinggi. Oleh karena itu, dengan membersihkan dan merapikan rumah saat merasa sedih setelahnya orang-orang tersebut merasa lebih baik dari kondisi sebelumnya.