Mengenal 3 Month Rule dalam Hubungan, Apa Itu dan Manfaatnya?

Nindya Putri Hermansyah | Beautynesia
Sabtu, 27 Sep 2025 13:00 WIB
Apa Itu 3 Month Rule dalam Hubungan?
Ilustrasi mengobrol dengan pasangan/Freepik: jcomp

Beauties, pernah dengar istilah 3 Month Rule dalam hubungan? Aturan ini sering dibicarakan di dunia percintaan karena dianggap sebagai masa penting untuk mengenal pasangan lebih dalam. Banyak orang percaya bahwa tiga bulan pertama adalah waktu yang menentukan, apakah hubungan bisa berjalan serius atau justru berhenti di tengah jalan.

Namun, sebenarnya apa sih arti dari 3 Month Rule ini? Mengapa banyak ahli hubungan sampai menekankan pentingnya masa tiga bulan pertama dalam percintaan? Apakah benar aturan ini bisa membantu kamu menilai kecocokan dengan pasangan?

Yuk, simak penjelasan lengkapnya!

Apa Itu 3 Month Rule dalam Hubungan?

Ilustrasi mengobrol dengan pasangan/Freepik: jcomp

3 Month Rule adalah pandangan yang menyatakan bahwa tiga bulan pertama dalam sebuah hubungan adalah fase penting semacam “trial period” di mana kamu bisa mulai melihat siapa pasanganmu sebenarnya, bukan hanya versi romantis yang kamu bayangkan.

Menurut Helen Fisher, seorang antropolog biologis dan pakar hubungan, aturan ini memberi ‘container’ yang aman dan nyaman untuk melihat bagaimana hubungan berkembang, bukan untuk menjamin hasil apa pun.

Ia juga menyatakan bahwa fase jatuh cinta awal (infatuation) biasanya berlangsung antara tiga hingga enam bulan, sebuah periode ketika otak dipenuhi hormon kebahagiaan seperti dopamin dan oksitosin. Saat semua terasa sempurna, kita cenderung menutup mata terhadap kelemahan pasangana.

Jadi, tiga bulan adalah titik di mana ilusi mulai mereda dan kamu mulai melihat diri pasangan secara lebih nyata.

Mengapa 3 Month Rule Penting Dilakukan?

Ilustrasi pasangan/freepik: prostooleh

Banyak yang mungkin bertanya-tanya, apa sih sebenarnya manfaat dari "3 Month Rule"? Ternyata, aturan ini bukan sekadar tren, melainkan punya sejumlah keuntungan yang bisa dirasakan. Berikut beberapa di antaranya:

1. Memberi Waktu untuk Lebih Mengenal Pasangan

Dengan menunggu tiga bulan, seseorang memiliki kesempatan untuk melihat konsistensi pasangan, bukan hanya kesan awal. Ini membantu mengenali sifat asli dan cara pasangan menghadapi berbagai situasi.

2. Kesempatan Mengenali Perasaan Diri Sendiri

Aturan ini juga memberi ruang bagi seseorang untuk memahami perasaannya sendiri. Apakah perasaan yang muncul hanya sebatas ketertarikan sesaat atau benar-benar tumbuh menjadi rasa sayang yang lebih dalam.

3. Mencegah Hubungan Rebound

Banyak orang tanpa sadar masuk ke hubungan baru hanya sebagai pelarian dari yang lama. Tiga bulan dianggap waktu yang cukup untuk pulih secara emosional sehingga keputusan menjalin hubungan baru lebih bijak.

4. Kepuasan dari Fisik maupun Emosional

Menunggu tiga bulan memberi peluang membangun koneksi emosional yang lebih dalam sebelum terlibat secara fisik. Dengan begitu, hubungan terasa lebih seimbang antara kebutuhan emosional dan fisik.

Bagaimana Cara Menerapkan 3 Month Rule?

Ilustrasi pasangan baru/Freepik: freepik

Berikut beberapa cara menerapkan 3 Month Rule dengan tepat.

1. Amati Kebiasaan dan Caranya Mengelola Emosi

Perhatikan bagaimana pasangan menghadapi masalah, tekanan, atau konflik kecil. Cara seseorang mengelola emosinya bisa menjadi gambaran penting tentang kualitas hubungan di masa depan.

2. Bertanya untuk Mengenal Satu Sama Lain Lebih Dalam

Tiga bulan pertama adalah waktu emas untuk menggali lebih jauh tentang pasangan. Ajukan pertanyaan seputar latar belakang, hobi, hingga pandangan hidup. Hal ini membantu membangun kedekatan emosional dan melihat kesesuaian dalam jangka panjang.

3. Kenali Red Flags dan Green Flags-nya

Selama masa tiga bulan, catat tanda-tanda positif (green flags) maupun tanda bahaya (red flags) dalam hubungan. Kesadaran ini bisa membantu dalam mengambil keputusan yang lebih bijak.

4. Tentukan Prioritas dan Batasan

Sejak awal, penting untuk mendiskusikan prioritas masing-masing dalam hidup serta batasan yang tidak bisa ditoleransi. Dengan begitu, hubungan bisa berjalan lebih sehat tanpa adanya rasa terpaksa atau tekanan dari salah satu pihak.

5. Bahas Tujuan Hubungan Secara Jelas

Apakah hubungan hanya untuk saling mengenal atau menuju ke arah yang lebih serius? Membicarakan tujuan sejak awal bisa menghindarkan kesalahpahaman dan memberi kejelasan bagi kedua belah pihak.

6. Pegang Teguh Nilai dan Prinsip Diri

Jangan sampai hubungan membuat seseorang kehilangan jati dirinya. Tetap berpegang pada nilai dan prinsip pribadi agar tidak mudah terbawa arus hanya demi menyenangkan pasangan.

7. Jangan Terburu-buru

Proses mengenal tidak bisa dipaksakan. Nikmati perjalanan tiga bulan pertama tanpa harus cepat-cepat membuat keputusan besar. Hal ini juga memberi waktu untuk benar-benar melihat kecocokan.

8. Percaya Intuisi dalam Membuat Keputusan

Selain logika, intuisi juga berperan penting dalam menentukan apakah hubungan layak dipertahankan. Dengarkan suara hati sebelum melangkah lebih jauh.

Apakah 3 Month Rule Selalu Berlaku dalam Setiap Hubungan?

Ilustrasi pasangan berhasil/freepik: freepik

Tidak semua pasangan merasa perlu menerapkan 3 month rule dalam perjalanan cinta mereka. Aturan ini umumnya dipahami sebagai masa uji coba selama tiga bulan pertama hubungan untuk mengenal lebih jauh kepribadian, kebiasaan, hingga cara pasangan menghadapi masalah.

Namun, kenyataannya setiap individu memiliki ritme berbeda dalam menjalin kedekatan. Ada yang merasa cepat cocok dalam hitungan minggu, sementara yang lain butuh waktu lebih lama dari tiga bulan untuk merasa yakin.

Dilansir dari Marriage, 3 month rule sebaiknya dijadikan panduan fleksibel, bukan aturan kaku. Terpenting adalah bagaimana kedua pihak membangun komunikasi terbuka, menumbuhkan rasa percaya, serta tetap memegang prinsip dan nilai diri. Dengan begitu, hubungan bisa berkembang sehat tanpa harus terpaku pada durasi waktu tertentu.

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(ria/ria)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE