Mengenal Algorithm Break dan Shadowbanned yang Lagi Viral di Media Sosial
Algorithm break belakangan ini ramai dibahas setelah demonstrasi besar di Indonesia. Sejak 25 Agustus 2025, gelombang protes menolak tunjangan DPR pecah di berbagai daerah. Salah satu momen duka adalah ketika pengemudi ojek online (ojol) bernama Affan Kurniawan, meninggal dunia akibat dilindas oleh mobil kendaraan taktis (Rantis) Brimob di kawasan Jakarta Pusat, Kamis (28/8). Tragedi ini memicu kemarahan publik dan membuat aksi meluas ke berbagai daerah di Indonesia, mulai dari Jakarta, Bandung, Surabaya, hingga Makassar.
Namun, di tengah derasnya protes, banyak warganet mengaku postingan soal demo tidak terlihat. Bahkan, public figure juga menyampaikan keluhan yang sama. Postingan mereka mendadak lenyap dari beranda meski sudah dibagikan. Fenomena ini menimbulkan dugaan shadowbanned, yang kemudian melahirkan istilah baru yaitu algorithm break.
Apa Itu Shadowbanned dan Penyebabnya?
Apa Itu Shadowbanned dan Penyebabnya?/Foto: Freepik/Freepik
Shadowbanned adalah kondisi ketika kontenmu tidak muncul di publik. Konten hanya terlihat sebagian kecil pengikut. Namun, jangkauannya berkurang drastis. Dilansir dari Later, shadowban sering dipakai untuk membatasi konten tertentu. Biasanya, konten dianggap spam atau melanggar kebijakan platform.
Alasan shadowbanned beragam. Menurut penuturan akun X @web3righteous, salah satu penyebabnya karena terlalu banyak unggahan yang repetitif. Ada pula yang menggunakan engagement bait, seperti “follow for follow”. Bahkan, pelanggaran aturan atau laporan massal bisa memicu pembatasan.
Coba, deh, kamu perhatikan aktivitasmu di media sosial. Apakah sering posting hal yang sama berulang-ulang? Atau mungkin terlalu sering share link? Hal-hal kecil itu ternyata bisa jadi pemicu. Jadi, wajar kalau beberapa akun tiba-tiba merasa engagement mereka menurun.
Cara Mengatasi Shadowbanned dengan Algorithm Break
Cara Mengatasi Shadowbanned dengan Algorithm Break/Foto: Freepik/Freepik
Sekarang muncul istilah algorithm break sebagai solusi. Strategi ini dilakukan untuk menyelipkan konten lain. Tujuannya agar engagement tidak terjebak di satu tema. Jadi, postingan tidak dianggap spam oleh sistem.
Misalnya kamu ingin update soal demo yang lagi ramai. Tidak ada salahnya diselingi foto lain. Bisa foto kucing, makanan, atau pemandangan. Intinya, jangan terlalu repetitif. Sistem akan membaca akunmu lebih sehat dan seimbang.
Pengguna bernama @veIorum di X mengaku strategi ini berhasil. Engagement akunnya sempat turun drastis. Tapi setelah mencoba jeda dan selingan konten, engagement kembali naik perlahan. Artinya, algorithm break bisa jadi cara efektif melawan shadowbanned.
Kalau kamu merasa engagement turun, coba lakukan hal serupa. Jangan biarkan akunmu stuck hanya pada satu isu. Ingat, media sosial punya algoritma yang unik. Semakin pintar kamu menyesuaikan, semakin besar peluang kontenmu dilihat banyak orang.
Dengan strategi algorithm break, kamu bisa mengakalinya. Cukup dengan selingan konten ringan, akunmu bisa kembali stabil. Segera dicoba, ya, Beauties!
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!