Mengenal Arti PM2.5 dan PM10 pada Indeks Kualitas Udara dan Bahayanya
Beauties, polusi udara di beberapa kota meningkat hingga indeks kualitas udaranya dinyatakan buruk. Pada pernyataan perhitungan indeks kualitas udara, terdapat komponen polutan yang tertera seperti PM2.5 dan PM10.
Mungkin Beauties bertanya-tanya, apa sih yang dimaksud dengan PM2.5 dan PM10? Mengapa kedua hal tersebut digunakan sebagai indikator indeks kualitas udara? Menurut beberapa sumber laman ilmiah, baik PM2.5 dan PM10 dapat menimbulkan efek kesehatan yang merugikan kita lho. Yuk kita pelajari lebih lanjut tentang PM2.5 dan PM10!
Â
Apa yang Dimaksud dengan PM2.5 dan PM10?
![]() Ukuran PM2.5 dan PM10 jika dibandingkan dengan rambut manusia/ Foto: ww2.arb.ca.gov |
Airborne particulate matter (PM) atau partikulat di udara merupakan campuran polutan padat dan aerosol yang terdiri dari tetesan kecil cairan, fragmen padat kering, dan inti padat dengan pelapis cair. Partikel ini sangat bervariasi dalam ukuran, bentuk dan komposisi kimia, dan mungkin mengandung ion anorganik, senyawa logam, karbon, senyawa organik, dan senyawa dari kerak bumi.
Untuk membedakan, jenis partikel terbagi menjadi dua yang ditentukan oleh diameternya, yaitu PM2.5 dan PM10. PM2.5 mempunyai diameter sekitar 2,5 mikron yang bahkan lebih kecil dari diameter rambut manusia.
Sementara itu, PM10 mempunyai diameter sebesar 10 mikron. PM2.5 inilah yang menyebabkan Jakarta terlihat seperti gelap dan berkabut hingga dapat mengurangi jarak pandang kita.
Â
Dari Mana PM2.5 dan PM10 Berasal?
![]() Penampakan Polusi Udara di Jakarta/ Foto: detik.com |
Walau beberapa PM2.5 dan PM10 berasal dari sumber yang sama, seperti debu, jelaga, kotoran, garam yang tertiup angin, spora tanaman, dan serbuk sari, namun seringkali berasal dari sumber emisi yang berbeda. Selain sumber yang telah disebutkan, PM2.5 dapat bersumber dari:
- Pembakaran kendaraan.
- Pembakaran pembangkit listrik.
- Pembakaran akibat proses industri.
- Pembakaran kompor, perapian, dan kayu rumah.
- Asap dari kembang api.
- Merokok
Sementara itu, PM10 dapat bersumber dari:
- Penanganan material yang menyebabkan berdebu.
- Operasi penghancuran dan penggilingan material.
- Pembakaran pembangkit listrik.
- Pembakaran knalpot kendaraan bermotor.
- Pembakaran asap rokok.
Â
Apa Saja Komponen Kimia dari PM2.5 dan PM10?
Komposisi kimia dan fisik PM2.5 dan PM10 bervariasi berdasarkan lokasi, iklim, dan cuaca. Reaksi kimia antar gas dapat menjadi sumber pencemar PM, antara lain reaksi antara sulfur dioksida, oksida nitrogen, amonia, karbon hitam, debu mineral, air, dan senyawa organik yang mudah menguap.
Level Kualitas Udara Berdasarkan Jumlah Banyaknya Partikel PM2.5 dan PM10 di Udara
Polusi udara/ Foto: detik
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) membagi tingkat PM2.5 dan PM10 menjadi 5 level, yaitu:
Baik:
PM2.5: 0-15 µgram/m³.
PM10: kurang dari 40 µgram/m³.
- Sedang:
- PM2.5: 16-65 µgram/m³.
- PM10: 40-80 µgram/m³.
- Buruk/Tidak sehat:
- PM2.5: 66-150 µgram/m³.
- PM10: 80-120 µgram/m³.
- Sangat buruk/Sangat tidak sehat:
- PM2.5: 151-250 µgram/m³.
- PM10: 120-300 µgram/m³.
- Berbahaya:
- PM2.5: lebih dari 250 µgram/m³.
- PM10: lebih dari 300 µgram/m³.
Dampak Kesehatan PM2.5 dan PM10
Ilustrasi Wanita ISPA/ Foto: Getty Images/AegeanBlue
Dengan ukuran diameternya yang kecil, PM2.5 lebih berpotensi untuk bersarang jauh ke dalam saluran pernapasan, bahkan mampu memasuki sistem peredaran darah dan bahkan otak. Sedangkan, tubuh cenderung mengeliminasi partikel PM10 yang lebih besar. Gejala jangka pendek akibat paparan PM2.5 dan PM10 tingkat tinggi adalah:
- Iritasi mata, tenggorokan, dan saluran udara.
- Batuk.
- Kesulitan bernapas.
- Sesak dan nyeri dada.
- Kelelahan.
Komplikasi kesehatan jangka panjang yang lebih serius dapat meliputi:
- Kerusakan jaringan paru-paru.
- Bronkitis.
- Emfisema.
- Serangan jantung nonfatal.
- Gagal jantung.
- Detak jantung tidak teratur.
- Asma.
- Penurunan fungsi paru-paru.
- Kanker.
- Kematian dini.
Â
Dampak Lingkungan PM2.5 dan PM10
Selain berpengaruh untuk kesehatan kita, PM2.5 dan PM10 juga berdampak buruk pada lingkungan. PM2.5 dapat menempuh jarak jauh melalui angin kencang, hingga ratusan ribu kilometer dari sumbernya dan menyebabkan kerusakan lingkungan di kawasan sekitarnya. Baik PM2.5 dan PM10 dapat menyebabkan kerusakan lingkungan, seperti:
- Merusak material dan bangunan akibat sifat korosifnya.
- Meningkatkan pengendapan senyawa asam.
- Mengurangi visibilitas dan jarak pandang.
- Mningkatkan kadar ozon.
- Mengubah keseimbangan nutrisi hewan air, jika mengendap di pesisir, sungai, atau perairan lainnya.
- Meningkatkan kemungkinan tanaman mati karena penyakit, jika mengendap di vegetasi dan tanaman dalam jangka waktu yang lama.
Â
Wah, mengerikan sekali ya Beauties bahaya PM2.5 dan PM10 ini? Namun, kamu dapat membantu membatasi emisi partikel dalam kehidupan kamu sendiri lho!
Contohnya seperti lebih jarang mengemudi kendaraan pribadi, membatasi pembakaran kayu atau sampah, tidak merokok, lebih jarang membakar lilin atau dupa, dan menjalankan pembersih udara di dalam ruangan. Yuk, coba mulai sekarang!
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

