Mengenal Bahaya "Denial Syndrome" Pada Hubungan yang Sering Diabaikan

Jasmine Rahmanizahra Sumirat | Beautynesia
Minggu, 15 Oct 2023 18:00 WIB
Mengenal Bahaya
Mengenal bahaya denial syndrome dalam hubungan/Foto: Freepik.com

Kejujuran dan komunikasi dalam suatu hubungan merupakan fondasi yang membuat hubungan dapat bertahan serta sehat.

Namun, terkadang ada beberapa orang yang malah  menutup mata  terhadap masalah, ketidakcocokan, atau perilaku yang merusak dalam hubungan mereka. Misalnya, pasangan dicurigai berselingkuh tetapi kita mencoba untuk terus mengabaikannya. Atau bahkan perilaku buruknya membuat kita terus mengabaikan perasaan-perasaan marah dan berpikiran bahwa pasangan akan berubah di kemudian hari.

Dilansir dari verywellmind.com, hal ini disebut dengan penyangkalan atau “denial syndrome” atau mekanisme pertahanan yang digunakan seseorang untuk mengatasi perasaan tertekan.

Apakah “Denial Syndrome” Berbahaya?

Mengenal bahaya denial syndrome dalam hubungan/Foto: Freepik.com

Dalam jangka pendek, mekanisme pertahanan sebenarnya ini bisa bermanfaat dan memungkinkan seseorang untuk menyesuaikan diri dengan perubahan yang mendadak dalam suatu hubungan.

Beauties mungkin membutuhkan waktu untuk sendiri agar dapat merenungkan apakah hal tersebut dapat diterima atau tidak. Dalam banyak kasus denial, strategi penolakan ini justru mengarah pada kepuasan jangka pendek tetapi dapat menimbulkan rasa sakit jangka panjang. Pada akhirnya, menghadapi kenyataan, bahkan ketika itu sulit dilakukan adalah jalan terbaik untuk ke depan.

Namun, adanya denial syndrome pada seseorang dalam menghadapi suatu masalah di hubungannya juga bisa menyebabkan masalah dalam hidupnya. Terutama jika mereka tidak dapat mengatasi masalah tersebut atau membuat suatu perubahan ke arah yang lebih baik. 

Pelajaran Berharga dari Abusive RelationshipRelationship/ Foto: Freepik.com

Beberapa hal yang membahayakan adalah ketidakjujuran dengan diri sendiri, komunikasi dengan pasangan menjadi tidak sehat, stres dan adanya tekanan emosional, bahkan dapat berujung dengan perpisahan. 

Hal yang membahayakan itulah yang nantinya membuat dua orang dalam suatu hubungan gagal mencapai hubungan yang memuaskan dan bahagia. Hubungan yang dipenuhi dengan karakter “denial” ini biasanya tidak akan mencapai tujuan pasangan pada umumnya, yakni bahagia.

Oleh karena itu, mengatasi denial syndrome dalam hubungan adalah langkah penting menuju hubungan yang sehat dan bahagia. Ini melibatkan pengakuan terhadap masalah, komunikasi yang jujur, dan kerja sama untuk mencari solusi.

Ingatlah bahwa konflik dan masalah dalam hubungan adalah hal yang wajar, dan penanganannya dengan bijak dapat menguatkan ikatan dengan pasangan. Jadi, coba untuk terus membuka mata terhadap masalah hubungan yang ada dan cobalah untuk menghadapinya dengan kejujuran serta komunikasi yang sehat.

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI

(ria/ria)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE