Mengenal Bidang 'STEM' yang Jadi Prioritas LPDP Tahun 2025
Bidang STEM yang mencakup Science, Technology, Engineering, dan Mathematics semakin mendapat perhatian serius dari pemerintah Indonesia. Dalam skema beasiswa LPDP tahun 2025, STEM tidak hanya ditempatkan sebagai salah satu bidang penting, tetapi ditetapkan sebagai prioritas utama.
Ini bukan sekadar keputusan administratif, melainkan bagian dari strategi besar dalam menyiapkan SDM (Sumber Daya Manusia) unggul untuk mendukung arah pembangunan nasional. Keilmuan di bidang STEM tidak lagi dipandang sebagai keahlian teknis semata, melainkan sebagai poros utama dalam transformasi bangsa menuju masa depan yang mandiri dan berdaya saing tinggi.
Dukungan terhadap Hilirisasi Industri Strategis
![]() Direktur beasiswa lpdp/ Foto: Youtube.com/LPDP_RI |
Keberpihakan LPDP terhadap bidang STEM juga sangat erat kaitannya dengan kebijakan hilirisasi industri strategis nasional. Dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah Indonesia mendorong program hilirisasi sumber daya alam seperti nikel, bauksit, dan hasil pertanian agar tidak lagi dijual dalam bentuk mentah, tetapi diolah menjadi produk bernilai tambah tinggi. Tujuan akhirnya adalah menciptakan kemandirian industri, meningkatkan daya saing ekspor, dan membuka lapangan kerja di dalam negeri.
Dalam Webinar Sosialisasi LPDP, Dwi Larso selaku Direktur Beasiswa LPDP mengungkapkan “Lulusan perguruan tinggi di Indonesia 80% itu adalah non STEM, dan tentunya makin dibutuhkan STEM agar kalau kita melakukan industrialisasi, melakukan proses perbaikan, penciptaan nilai tambah adalah dari area STEM, jadi harapannya untuk melengkapi, menambah jumlah lulusan STEM di Indonesia yang sangat minim saat ini, dan tentunya memberikan kesempatan untuk memberikan nilai tambah tertinggi bagi kemajuan bangsa, kita perlu segera karena kita mengejar ketertinggalan“.
Bidang Studi STEM
Area STEM/ Foto: Youtube.com/LPDP_RI
LPDP tahun 2025 mencantumkan 15 bidang studi utama dalam rumpun STEM yang menjadi prioritas pendanaan. Bidang-bidang ini meliputi Metalurgi dan Material Science, Biotechnology, Green and Renewable Energy, Digital and ICT, Agriculture and Fisheries, hingga Urban Planning dan Geo Sciences. Ada juga dukungan untuk teknologi startup, biomedical engineering, data science dan artificial intelligence, yang semuanya memiliki potensi kuat untuk memperkuat fondasi industri strategis nasional.
Tren Peningkatan Penerima STEM di LPDP
Penerimaan bidang STEM/ Foto: Youtube.com/LPDP_RI
Jika melihat tren penerimaan beasiswa LPDP dari tahun ke tahun, proporsi penerima dari bidang STEM menunjukkan peningkatan yang signifikan. Dari 47% pada periode 2013 - 2022, naik menjadi 52% di tahun 2023, 58% di 2024, dan ditargetkan mencapai 67% pada 2025. Ini bukan hanya angka statistik, tetapi penanda arah prioritas pemerintah dalam membentuk wajah pendidikan dan industri Indonesia ke depan.
Ruang untuk Non-STEM Masih Terbuka
Penulisan esai lpdp/ Foto: lpdp.kemenkeu.go.id
Meski prioritas mengarah ke STEM, bidang-bidang non-STEM tetap mendapat ruang. LPDP tetap membuka peluang bagi mereka yang ingin menekuni bidang pendidikan, hukum, kebijakan publik, psikologi, seni, komunikasi, dan lainnya.
Namun tentu saja, pelamar dari bidang ini perlu menunjukkan rencana kontribusi yang jelas dan sejalan dengan kebutuhan pembangunan bangsa, termasuk yang mendukung hilirisasi dari sisi kebijakan, regulasi, sosial, dan budaya. Hal ini tertuang dalam Booklet Panduan Pendaftaran Beasiswa LPDP, di bagian petunjuk penulisan rencana kontribusi (esai). Pendaftar dipersilakan untuk menuliskan keterkaitan ataupun dukungan antara program studi yang dipilih dengan bidang industri strategis yang tengah diprioritaskan jika ada.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!
