Mengenal Faridpur Hotel, Hotel dengan Tarif Rp4000 per Malam di Bangladesh
Apa jadinya jika kamu bisa menginap di hotel hanya dengan membayar sekitar Rp4.000 per malam? Kedengarannya mustahil, tapi kenyataannya benar-benar ada. Di sebuah sudut kota Dhaka, Bangladesh, berdiri hotel unik yang menawarkan tarif super murah, bahkan disebut-sebut sebagai hotel termurah di dunia.
Bukan hotel mewah bertingkat, melainkan penginapan sederhana yang berada di atas air. Meski harganya sangat miring, hotel ini tetap ramai dihuni setiap harinya. Lalu, seperti apa fasilitasnya? Siapa saja tamu-tamu yang menginap di sana? Dan apa alasan di balik harga yang tak masuk akal ini?
Beauties, yuk simak lebih lanjut untuk mengetahui fakta menariknya!
Hotel Terapung di Tengah Sungai Buriganga
Potret lingkungan di Hotel Faridpur di Bangladesh/Tbs News
Faridpur Hotel bukanlah hotel biasa. Penginapan ini berdiri di atas kapal-kapal kayu besar yang mengapung di Sungai Buriganga, Dhaka, Bangladesh. Terdiri dari lima kapal yang berjejer rapi di tepi sungai, hotel ini menyediakan total 48 kamar untuk para tamunya. Lokasinya sendiri berada tidak jauh dari Jembatan Babu Bazar yang dikenal padat oleh lalu lintas manusia dan kendaraan.
Dalam laporan The Business Standard pada April 2021, disebutkan bahwa hotel-hotel terapung ini sudah eksis sejak tahun 1950-an. Mereka awalnya dibangun untuk menampung para pedagang yang datang dari luar kota menggunakan jalur sungai. Saat ini, hanya tersisa lima unit yang masih beroperasi dan sebagian besar tamunya merupakan penduduk miskin urban dan pekerja migran dari desa.
Tarif Rp4.000 per Malam
Potret Hotel Faridpur di Bangladesh/Caters News Agency: Dailymail.co.uk
Yang membuat hotel ini menarik perhatian dunia adalah tarif per malamnya yang sangat murah, yaitu hanya sekitar 31 taka Bangladesh, atau setara dengan Rp4.000. Angka tersebut jauh dari standar tarif penginapan pada umumnya, bahkan di negara berkembang. Hotel ini disebut sebagai “the cheapest hotel in the world” oleh situs perjalanan internasional Fly Cruise Stay dalam ulasannya tentang hotel termurah di planet ini.
Sementara itu, dalam liputan Metro UK pada 14 Oktober 2016, disebutkan bahwa tarif tersebut berlaku untuk kamar bersama atau dormitory, di mana satu kasur bisa ditempati bergantian oleh hingga 17 orang dalam sehari. Bagi mereka yang menginginkan sedikit privasi, tersedia pula kamar pribadi dengan tarif maksimal sekitar £1,25 atau sekitar Rp25.000 per malam, yang mana sebetulnya tetap sangat murah dibandingkan hotel mana pun di dunia.
Fasilitas Super Sederhana dan Kondisi yang Menantang
Potret kamar Hotel Faridpur di Bangladesh/Caters News Agency: Dailymail.co.uk
Jangan berharap menemukan AC, TV, Wi-Fi, atau bahkan kasur tebal di Faridpur Hotel. Mengutip Destination Tips, fasilitas di hotel ini sangat mendasar, yakni hanya berupa kipas angin, toilet umum, air minum, dan sebuah loker kecil untuk menyimpan barang. Sebagian besar tamu tidur di atas alas tipis, bahkan beberapa tanpa kasur sama sekali.
Selain itu, kondisi lingkungan di sekitar sungai juga memengaruhi kenyamanan tinggal. Dalam laporan Masum Billah untuk The Business Standard, air sungai Buriganga yang tercemar menimbulkan bau tidak sedap, terutama di musim panas. Namun hal ini tidak menyurutkan niat tamu yang menginap, karena banyak dari mereka tidak memiliki pilihan lain. Beberapa tamu bahkan sudah tinggal selama puluhan tahun karena keterbatasan ekonomi.
Para Tamu yang Tinggal Bertahun-Tahun
Potret para tamu Hotel Faridpur di Bangladesh/Caters News Agency: Dailymail.co.uk
Faridpur Hotel bukan hanya tempat menginap sementara. Banyak tamunya justru menjadikan hotel ini sebagai tempat tinggal tetap. Dalam wawancaranya dengan The Business Standard, pengelola hotel Habibur Rahman menyebutkan bahwa sebagian besar tamu adalah buruh harian, penjual kaki lima, hingga pengemudi becak yang datang dari daerah pedesaan. Mereka tidak mampu menyewa kontrakan atau kamar kos di pusat kota.
Habibur menambahkan bahwa beberapa pengunjung bahkan sudah tinggal di kapal tersebut selama 20 hingga 40 tahun. Meskipun fasilitasnya sangat terbatas, para penghuni tetap bertahan karena tarifnya yang sangat murah dan lokasi hotel yang dekat dengan pusat aktivitas ekonomi di Dhaka. Kondisi ini membuat Faridpur Hotel menjadi pilihan realistis bagi masyarakat kelas bawah yang mengadu nasib di kota besar.
Potret Ketimpangan dan Realita Ekonomi
Potret fasilitas Hotel Faridpur di Bangladesh/Caters News Agency: Dailymail.co.uk
Faridpur Hotel secara tidak langsung menjadi cerminan nyata ketimpangan sosial dan ekonomi yang masih terjadi di berbagai belahan dunia. Tarif Rp4.000 per malam mungkin terdengar luar biasa murah bagi sebagian orang, namun bagi sebagian lainnya, itulah satu-satunya tempat berlindung yang bisa mereka jangkau. Dalam artikel Fly Cruise Stay, disebutkan bahwa keberadaan hotel ini adalah bukti bahwa kebutuhan tempat tinggal tetap menjadi persoalan serius di kota-kota padat.
Kondisi ini juga menunjukkan bagaimana masyarakat beradaptasi dalam keterbatasan. Mereka menjadikan ruang sempit dan fasilitas seadanya sebagai tempat untuk bertahan hidup. Tak sedikit juga tamu yang saling mengenal dan hidup layaknya komunitas kecil di tengah sungai, saling membantu satu sama lain. Faridpur Hotel bukan hanya tempat beristirahat, tapi juga simbol perjuangan hidup.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!