Mengenal Madsaz, Aplikasi Penerjemah Tangisan Bayi Ciptaan Dosen IPB yang Viral!

Meuthia Khairani | Beautynesia
Senin, 08 May 2023 08:00 WIB
Mengenal aplikasi Madsaz penerjemah bayi tangisan bayi/Foto: Pexels/Polina Smelova

Beauties yang saat ini sedang memiliki bayi, kini kamu tidak perlu panik berlebihan dan bingung tentang apa yang dirasakan bayimu setiap dia menangis lho. Karena sekarang telah hadir aplikasi penerjemah tangisan bayi yang diciptakan oleh Medhanita Dewi Renanti, dosen vokasi Institut Pertanian Bogor (IPB).

Aplikasi bernama Madsaz ini telah meraih 248 ribu orang pengguna dari 175 negara. Wah, hebat ya, Beauties?

Di awal kemunculannya, aplikasi ini sempat menjadi top trending karena mampu membantu orangtua memahami maksud tangisan bayinya yang mungkin kedengarannya sama saja. Padahal, ternyata ada bedanya.

Maka dari itu, Medhanita membuat aplikasi ini untuk membantu orangtua agar lebih percaya diri dalam mengasuh anak bayinya. 

Sejarah Terciptanya Aplikasi Madsaz


Ilustrasi bayi menangis/Pexels/Sarah Chai

Ide tentang aplikasi ini muncul pada tahun 2011 di saat Medhanita sedang mengikuti seminar tumbuh kembang anak. Dia terpikir bahwa bayi memiliki bahasa yang sebenarnya bisa dimaknai orang dewasa. Namun, aplikasi untuk memfasilitasi itu belum ada, sehingga dia tertarik untuk membangunnya.

Pada tahun 2013, produk Madsaz diluncurkan untuk versi desktop, lalu dikembangkan pada tahun 2015 dalam bentuk Android namun belum dipublikasikan.

Lima tahun kemudian, yaitu pada 2 November 2018 akhirnya aplikasi ini diluncurkan secara gratis di Playstore.

Target Pengguna


Ilustrasi bayi menangis/Pexels/Rdne Stock Project

Aplikasi yang diklaim memiliki tingkat akurasi 94% ini secara khusus diciptakan untuk orangtua yang memiliki bayi berusia 0-3 bulan. Namun, tetap bisa dipakai untuk bayi yang berusia lebih dari 3 bulan. Hanya saja, tingkat akurasinya menjadi lebih rendah.

Cara Kerja


Ilustrasi bayi menangis/Pexels/Yan Krukau

Madsaz dapat mengklasifikasi tangisan bayi berdasarkan Dustan Baby Language. Contohnya, saat bayi merasa mengantuk, maka dia akan menghasilkan suara ketika dia menguap yang kedengarannya "owh".

Jika bayi cenderung menghasilkan suara "heh" yang seperti terengah-engah dan terdengar seperti ada penekanan di awal katanya, maka dapat diartikan bahwa bayi sedang merasa tidak nyaman. Mungkin karena popoknya basah, udara terlalu panas atau terlalu dingin baginya. 

(ria/ria)