Mengenal Sad Clown Paradox, Orang Humoris yang Justru Memendam Kesedihan Mendalam

Amoura Lingga Ranyana | Beautynesia
Rabu, 09 Apr 2025 14:30 WIB
Mengenal Sad Clown Paradox, Orang Humoris yang Justru Memendam Kesedihan Mendalam
Mengenal Sad Clown Paradox/Foto: Pexels/Yousuf Sarfaraz

Pernahkah kamu mengenal seseorang yang selalu berhasil membuat orang lain tertawa, tetapi di balik candaannya justru menyimpan kesedihan mendalam? Ini telah menjadi perhatian dalam dunia psikologi karena banyak komedian atau orang yang sering melucu justru mengalami depresi atau kesedihan yang tidak mereka tunjukkan. 

Fenomena ini dikenal sebagai "Sad Clown Paradox". Melansir dari BBC Science Focus, istilah ini menggambarkan sebuah kondisi di mana individu dengan kepribadian humoris ternyata menyembunyikan luka batin yang tak terlihat. Lalu, mengapa hal ini bisa terjadi?

Mari kita mengenal lebih jauh tentang sad clown paradox dan apa yang sebenarnya terjadi di balik senyuman mereka.

Hubungan Antara Humor dan Kebutuhan Sosial

Ilustrasi tertawa

Mengenal Sad Clown Paradox/Foto: Freepik/Freepik

Sebagai makhluk sosial, manusia secara alami mencari penerimaan dari lingkungannya. Otak kita merespons positif ketika diterima oleh orang lain dan sebaliknya mengalami tekanan saat merasa dikucilkan. 

Dalam BBC Science Focus dijelaskan bahwa salah satu cara efektif untuk mendapatkan penerimaan adalah dengan membuat orang lain tertawa. Oleh karena itu, orang dengan kecenderungan masalah kesehatan mental sering kali mengembangkan kemampuan humor sebagai mekanisme bertahan hidup.

Komedi sendiri banyak berasal dari pengamatan atau keresahan yang dirasakan seseorang atas apa yang terjadi dalam masyarakat. Itulah alasan mengapa para komedian yang memiliki sudut pandang berbeda sering kali berasal dari kelompok yang merasa tidak sepenuhnya diterima oleh masyarakat umum.

Humor Sebagai Sarana Berekspresi

Mengenal Sad Clown Paradox/Foto: Pexels/Capotina Entretenimientos

Hubungan antara gangguan suasana hati dan kreativitas juga telah lama diamati. Fenomena ini kerap terjadi pada seniman terkemuka seperti Vincent van Gogh, Edvard Munch, hingga Kurt Cobain yang menunjukkan bahwa perasaan emosional yang intens dapat mendorong seseorang untuk menyalurkan ekspresinya melalui karya seni.

Bagi para komedian, humor bisa menjadi sarana untuk mengatasi tekanan batin mereka. Dengan tampil di depan penonton, mereka bisa mendapatkan apresiasi, penerimaan, dan perasaan memiliki kendali. Sedangkan, hal-hal tersebut sulit mereka dapatkan dalam interaksi sosial sehari-hari. 

Namun, hubungan ini sering kali bersifat sementara, memaksa mereka untuk terus tampil demi mendapatkan validasi yang sama. Meski demikian, dunia komedi selalu terbuka terhadap mereka yang merasa berbeda atau memiliki perjuangan pribadi, bahkan sering kali justru memberi penghargaan atas keunikan tersebut. 

Oleh karena itu, tidak mengherankan jika lebih banyak 'badut' yang menyembunyikan air mata di balik tawa mereka. Itulah mengapa muncul istilah yang dinamakan sad clown paradox ini.

Jadi, bagaimana menurutmu, Beauties?

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(naq/naq)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE