Mengenal "Seabin", Tempat Sampah Terapung Inovatif untuk Bersihkan Sampah di Lautan

Budi Rahmah Panjaitan | Beautynesia
Senin, 09 Sep 2024 11:00 WIB
Foto: seabin.io

Ke manakah sampah-sampah yang kita hasilkan setiap harinya berakhir? Mungkin sebagian besar kita akan menjawab TPA ataupun tempat sejenisnya. Namun yang perlu kita sadari bersama adalah bahwa lautan kita tidak kalah memprihatinkannya dibandingkan dengan TPA.

Bagaimana tidak? Sejumlah data memperlihatkan angka yang sangat miris terkait jutaan ton sampah yang ada di laut. Salah satu jenis sampah yang kompleks untuk diatasi adalah plastik. Selain sifatnya yang sulit terurai, keberadaan sampah plastik juga digadang-gadang berkontribusi besar terhadap perubahan iklim. Ini dikarenakan proses produksi, konsumsi, hingga pembuangannya menghasilkan emisi karbon yang tinggi.

Artikel berjudul “The fundamental links between climate change and marine plastic pollution” yang diterbitkan dalam jurnal Science of The Total Environment turut menjelaskan bahwa pada dasarnya, plastik terbuat dari bahan seperti etilena dan propilena yang berasal dari bahan bakar fosil yang pada akhirnya (ketika terkena sinar matahari) meningkatkan jumlah Karbon Dioksida di atmosfer dan  ketika dibuang ke laut, hasilnya merusak lingkungan.

Menyadari kondisi lingkungan perairan yang semakin kritis ini, dua peselancar Australia bernama Andrew Turton dan Pete Ceglinski membulatkan tekad untuk ambil bagian melakukan sesuatu. Berawal dari tekad inilah hadir sebuah inovasi bernama “Seabin” yang fokus pada upaya pengurangan sampah di lautan.

Lantas, seperti apa “Seabin” dan cara kerjanya? Simak informasi selengkapnya berikut ini.

Apa Itu “Seabin”?


Seabin/ Foto: seabin.io

Seabin adalah alat pembersih sampah terapung yang dirancang untuk ditempatkan di pelabuhan, marina, dan perairan lainnya yang cenderung menjadi lokasi penumpukan sampah. Fungsi utama adalah secara otomatis menangkap sampah yang mengapung di permukaan air, seperti plastik, mikroplastik, dan bahkan minyak.

Meskipun pada dasarnya Seabin dirancang untuk menangkap berbagai jenis limbah laut, namun fokus utamanya adalah sampah plastik. Mengutip dari website resmi Seabin, dijelaskan bahwa perhatian “Seabin” terhadap sampah jenis plastik tidak terlepas dari jumlah, emisi dan dampaknya pada manusia.

Seabin menjelaskan bahwa saat ini setidaknya lebih dari 150 juta ton plastik  ada di lautan yang menyebabkan dampak buruk bagi semua kehidupan di bawah air dan di planet ini. Selain itu, 80% manusia memiliki partikel mikroplastik dalam darah yang bisa berakibat fatal bagi kesehatan. Selain itu, emisi plastik juga semakin berlipat ganda.

(dmh/dmh)