Nama Ahed Tamimi pernah viral beberapa tahun lalu karena aksinya dalam melawan para tentara Israel di Palestina. Aksinya tersebut terekam dalam sebuah video di mana Tamimi dan sepupunya meminta dua tentara Israel untuk pergi, sebelum akhirnya memukul mereka.
Pada tahun 2015, muncul sebuah foto yang memperlihatkan Tamimi menggigit tangan seorang tentara Israel untuk menghentikan penangkapan saudaranya. Merangkum dari berbagai sumber, simak kisah perjuangan inspiratif Ahed Tamimi dalam melindungi negaranya di bawah ini!
Siapa Itu Ahed Tamimi?
Ahed Tamimi/Foto: Instagram.com/from.river.to.the.sea |
Ahed Tamimi merupakan seorang aktivis perempuan asal Nabi Saleh, Palestina, yang telah menjadi ikon dan diakui secara global atas perlawanannya terhadap tentara Israel. Perempuan cantik ini lahir pada 31 Januari 2001 dari pasangan Bassem Tamimi dan Nariman Tamimi, di mana sang ayah juga merupakan seorang aktivis akar rumput Palestina.
Pada usia 11 tahun, Tamimi dipuji oleh Presiden Palestina, yaitu Mahmoud Abbas karena mencoba untuk ikut campur tangan dalam penangkapan ibunya pada Agustus 2012.
Ditahan Selama 8 Bulan
Ditangkap dan di penjara selama delapan bulan/Foto: Instagram.com/giovanipalestinesi.it |
Saat video aksi pemukulan Tamimi terhadap tentara Israel direkam oleh sang ibu, usia Tamimi saat itu baru menginjak 16 tahun. Beberapa hari kemudian, tentara Israel datang ke rumah Tamimi dan menangkapnya.
Tamimi kemudian diinterogasi dan dijatuhi hukuman penjara selama delapan bulan. Tamimi dibebaskan setelah menjalani masa tahanan 8 bulan sebagai tahanan politik dan menerima banyak dukungan dari dunia.
Mempelajari Hukum Selama di Penjara
Belajar hukum/Foto: Instagram.com/californiadreamingalia |
Setelah bebas, Tamimi mengungkapkan bahwa dia menggunakan masa tahanannya sebagai kesempatan untuk mempelajari hukum internasional dan berharap suatu saat nanti dirinya dapat memimpin kasus terhadap Israel di pengadilan internasional.
Tamimi juga mengatakan bahwa dia dan warga perempuan Palestina yang berada dalam satu sel tahanan dengannya akan duduk berjam-jam untuk mempelajari hukum. Mereka berhasil mengubah penjara menjadi sekolah.
"Pengalaman ditangkap ini menambah nilai dalam hidup saya, mungkin itulah yang membuat saya lebih dewasa dan lebih sabar," ucap Tamimi.
Bercita-cita Menjadi Pengacara
Ingin jadi pengacara/Foto: Instagram.com/j_farinha |
Tamimi mengungkapkan bahwa pengalamannya di penjara membuatnya ingin menjadi pengacara internasional. Tamimi juga menambahkan bahwa di kehidupan lain dia akan dilatih untuk menjadi pemain sepak bola internasional.
Menjadi Simbol Perjuangan
Tidak menyesal/Foto: Instagram.com/germancaballero |
Tamimi tidak menyesal akan perbuatannya dalam memukul tentara Israel yang dia yakini sebagai tentara yang telah menembak kepala sepupunya dengan peluru karet selama pemberontakan.
"Saya merasa bangga telah menjadi simbol untuk perjuangan Palestina dalam menyampaikan pesan ke seluruh dunia. Tentu saja, itu adalah beban berat bagi saya. Tapi saya benar-benar yakin bahwa saya harus melakukannya," ucap Tamimi.
Setelah terbebas dan mendapatkan perhatian dunia, keluarga Tamimi mengatakan bahwa putri mereka telah ditawari beasiswa melanjutkan pendidikan di luar negeri. Namun, Tamimi masih mempertimbangkan tawaran tersebut.
Itulah kisah inspiratif Tamimi dalam memperjuangkan negaranya, Beauties. Semoga kisah Tamimi bisa menginspirasimu dalam memperjuangkan keadilan, ya!
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!
Pilihan Redaksi |