Mengenal Tradisi Lebaran Ketupat, Lebaran Kedua Bagi Masyarakat Jawa Timur

Natasha Riyandani | Beautynesia
Selasa, 25 Apr 2023 13:00 WIB
Mengenal Tradisi Lebaran Ketupat, Lebaran Kedua Bagi Masyarakat Jawa Timur
Tradisi Lebaran Kedua yang dilakukan masyarakat Jawa Timur/ Foto: Pinterest.com/ReginaWidyaH

Semarak merayakan Hari Raya Idulfitri seakan menjadi tradisi bagi umat muslim di seluruh dunia. Beragam tradisi unik dan menarik kerap dilakukan untuk memeriahkan lebaran.

Di Jawa Timur sendiri, sepekan setelah lebaran masyarakat mempunyai salah satu kegiatan yang masih dalam rangkaian tradisi untuk memperingati Idulfitri yang dinamakan Lebaran Ketupat. Tradisi ini biasa dilaksanakan pada tanggal 8 Syawal, dan dilakukan di masjid atau mushola.

Lebaran ketupat memiliki arti sebagai hari raya untuk merayakan orang-orang yang menjalankan ibadah puasa di bulan Syawal. Perayaan ini diadakan setiap tahunnya sebagai bentuk apresiasi bagi umat muslim yang menjalankan puasa Syawal setelah melaksanakan ibadah puasa Ramadan selama satu bulan.

Ketupat merupakan makanan khas Lebaran yang menjadi tradisi perayaan Idul Fitri di Indonesia. Lalu, bagaimana asal-usul ketupat Lebaran? Simak penjelasannya.Ketupat/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Kanawa_Studio

Lalu, bagaimana tradisi Lebaran Ketupat ini berlangsung?

Para warga yang mengikuti tradisi ini diharuskan membawa ketupat masing-masing dari rumah, kemudian melakukan selamatan atau “bancakan” dalam tradisi Jawa.

Masyarakat yang merayakan Lebaran Ketupat akan berbagi ketupat dengan tetangga maupun saudara. Ketupat tersebut biasa disantap dengan berbagai jenis hidangan seperti lodeh, kare, sambal goreng ati, opor ayam, atau rawon.

Dalam tradisi Lebaran Ketupat, ketupat memiliki makna tersendiri, lho. Warna putih dari isi ketupat melambangkan kesuciaan hati, setelah bersilaturahmi dan meminta maaf atas kesalahan yang pernah diperbuat sebelumnya pada orang lain. Sedangkan, daun janur yang digunakan untuk membungkus dimaknai dengan jatining nur atau hati nurani.

Jadi, secara keseluruhan ketupat diartikan sebagai kebersihan atau kesucian hati nurani.

Mengenal Tradisi Lebaran Ketupat, Lebaran Kedua Bagi Masyarakat Jawa Timur

Tradisi Lebaran Kedua yang dilakukan masyarakat Jawa Timur/ Foto: Pinterest.com/NikkiParsons

Makna Lebaran Ketupat

Dilansir dari detikEdu, awalnya tradisi ini hanya dilakukan oleh masyarakat daerah Durenan, Trenggalek, Jawa Timur. Namun, seiring berjalannya waktu, tradisi Lebaran Ketupat telah menjadi hal umum yang dilakukan oleh masyarakat Jawa.

Nah, kira-kira apa sih makna dari “Lebaran Ketupat” itu sendiri?

Bukan hanya sekedar kegiatan memakan ketupat bersama, ternyata ada makna baik dan spesial yang terkandung di dalamnya.

Kata ketupat atau kupat berasal dari bahasa Jawa yang artinya ngaku lepat atau mengakui kesalahan. Sehingga, dengan memakan ketupat diharapkan sesama umat muslim saling memaafkan dan mengakui kesalahan serta melupakannya dengan menikmati hidangan ketupat bersama-sama.

Tak hanya itu, ketupat juga dianggap sebagai penolak bala oleh masyarakat Jawa. Bungkus yang digunakan untuk membuat ketupat yang terbuat dari janur kuning melambangkan penolak bala. Sementara, bentuk segi empat pada ketupat mencerminkan prinsip “kiblat papat lima pancer”, yang artinya kemana pun manusia pergi, pasti akan selalu kembali kepada Allah SWT.

Dari situ, diharapkan bahwa sebagai manusia, kita dapat bersikap saling memaafkan kesalahan orang lain karena semuanya tergantung pada sang Maha Kuasa.

Jadi, itu dia Beauties sejarah dan makna dari Lebaran Ketupat yang dilakukan oleh masyarakat Jawa Timur.

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(ria/ria)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.