Setelah menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan, maka umat Muslim akan merayakan lebaran atau yang bisa disebut juga dengan Idulfitri. Lebaran atau Idulfitri merupakan hari raya umat Muslim yang jatuh pada tanggal 1 Syawal.
Selain menjadi tradisi untuk saling memaafkan, momen menjelang lebaran juga sering diisi dengan tradisi saling kirim hampers. Nah, namun bagaimana, ya, asal mula saling kirim hampers saat lebaran hingga bisa menjadi tradisi?
Yuk, telisik lebih dalam lagi, Beauties! Berikut asal mula tradisi saling kirim hampers saat Lebaran.
Sejarah Hampers
Ilustrasi hamper Lebaran/Foto: dok. detikfood |
Melansir dari detikFinance, menurut Fahira Idris, selaku Ketua Asosiasi Pengusaha Parsel Indonesia (APPI), tradisi saling kirim parsel atau hampers saat Lebaran sudah ada sejak lama.
"Sebenarnya tradisi pemberian parsel atau bingkisan atau hadiah adalah tradisi dunia. Tiap negara punya tradisi ini terutama di saat hari-hari besar, misalnya hari besar keagamaan," ujarnya.
Jika dilihat dari sejarahnya, sebagaimana yang dilansir dari Tamasia, tradisi saling mengirimkan parsel atau hampers saat lebaran sudah ada sejak abad ke-11. Saat itu diperkenalkan pertama kali oleh William The Conqueror setelah Pertempuran Hastings.
Tradisi saling kirim parsel atau hampers saat lebaran yang berasal dari perang itu juga diiyakan oleh Fahira. Saat itu katanya para perempuan yang tidak ikut pertempuran membuat dan mengirimkan parsel untuk para pejuang.
Ilustrasi hamper Lebaran/Foto: dok. detikfood |
"Para ibu atau perempuan yang saat itu tidak terjun ke medan pertempuran, berjuang dengan mengirimkan parsel berisi makanan untuk para pejuang. Tradisi mengirimkan ini kemudian berlanjut hingga kini terutama di momen hari besar keagamaan," lanjutnya.
Hampers sendiri sering diartikan sebagai keranjang anyaman berukuran besar yang digunakan untuk mengangkut barang atau makanan di negara Inggris. Bukan hanya sekadar bingkisan, hampers juga punya sebuah makna.
Dipilihnya anyaman sebagai bahan keranjang untuk hamper bukanlah tanpa sebab. Pasalnya, anyaman dinilai lebih ringan daripada kayu. Selain itu juga lebih tahan lama sehingga isi dalam hamper masih tetap terjaga dengan baik kondisinya saat sampai ke penerima.
Asal Mula Hampers Dikaitkan dengan Perayaan Penting
Ilustrasi hamper Lebaran/Foto: dok. detikfood |
Tradisi saling mengirimkan hampers mulai dikaitkan dengan perayaan penting sejak tahun 1800-an, di mana bertepatan dengan era revolusi industri. Pada saat itu, hampers lebih dulu dikaitkan dengan hari natal dan pemberian hadiah.
Melansir dari detikFood, asal mula tradisi saling kirim hampers berawal dari keluarga Victoria kelas menengah dan atas dari abad ke-19 yang mengubah hampers menjadi barang mewah yang diberikan sebagai hadiah. Seiring berjalannya waktu, hampers juga dikaitkan dengan perayaan lebaran.
Mengingat ukuran dari hampers yang besar, kamu bisa menyesuaikan isinya dengan kesukaan penerima. Setelah kamu menentukan isiannya, kamu dapat menatanya dalam keranjang, lalu dihias secantik mungkin.
Nah, gimana, Beauties? Kira-kira kamu sudah menyiapkan hampers untuk lebaran belum?
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!