Menurut Psikolog, Ini 5 Tanda Sikap Orang yang Punya Kepribadian Narsistik

Florence Febriani Susanto | Beautynesia
Senin, 19 Aug 2024 20:00 WIB
Menurut Psikolog, Ini 5 Tanda Sikap Orang yang Punya Kepribadian Narsistik
Ciri Kepribadian Narsistik/Foto: Freepik/Krosha

Ada banyak kepribadian manusia, salah satunya narsistik. Orang yang narsistik punya rasa superior berlebihan dan membutuhkan pengakuan serta kekaguman dari orang lain.

Umumnya, orang narsistik terobsesi pada kesuksesan, penampilan, kekuasaan, serta mudah iri dengan orang lain. Individu dengan kepribadian ini juga cenderung manipulatif dan eksploitatif. Orang narsistik bisa memanfaatkan orang lain untuk mendapatkan apa yang mereka mau, bahkan sering kali tidak punya empati terhadap orang lain.

Supaya tidak terjebak dalam pertemanan akrab bersama orang narsistik, kenali ciri kepribadian narsistik menurut psikolog. dilansir dari Health Line dan Psychology Today.

Sulit Mendengarkan Orang Lain

Sulit Mendengarkan Orang Lain/Foto: Freepik

Ciri narsistik pertama adalah sulit mendengarkan orang lain. Individu yang punya sifat narsistik cenderung terobsesi dengan dirinya sendiri, sehingga kepedulian terhadap sesama menjadi menurun.

Mereka mungkin merasa hanya pengalaman dan opini mereka yang penting. Hal ini membuat mereka kesulitan memberikan perhatian yang layak pada orang lain.

Selain itu, individu narsistik punya rasa superioritas berlebihan. Ini membuatnya memiliki ketidakmampuan mendengarkan orang lain yang menunjukkan kurangnya empati dan kegagalan memahami perspektif orang lain. 

Selalu Ingin Menjadi Pusat Perhatian

Selalu Ingin Menjadi Pusat Perhatian/Foto: Pexels/Cottonbro

Seorang narsistik sangat ingin menjadi pusat perhatian karena alasan beragam. Mulai dari kebutuhan akan validasi hingga keinginan untuk memperoleh pengakuan sosial.

Saat seseorang menjadi pusat perhatian, ini menunjukkan bahwa mereka sangat dihargai dan diperhatikan orang lain. Kepercayaan diri seorang narsistik sangat bergantung pada orang lain.

Ketika seorang narsistik menerima perhatian dari orang lain, ini menjadi tanda pengakuan atas kemampuan maupun prestasi mereka. Hal ini bisa memperkuat identitas sekaligus memberi rasa kepuasan yang mendalam.

Tidak Menerima Kritik

Tidak Menerima Kritik/Foto: Freepik/Cookie Studio

Ciri orang narsis selanjutnya adalah punya ego yang rentan, sehingga menghadapi kesulitan dalam menerima kritik. Kritik kerap dianggap sebagai ancaman terhadap harga diri seseorang, sehingga mereka perlu membela diri atau menolak kritik tersebut. Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk mempertahankan gambaran positif tentang diri mereka sendiri.

Beberapa individu narsistik juga mungkin mengalami kecemasan mendalam terkait kritik, karena khawatir kritik bisa mengungkapkan kelemahan mereka. Kalau kamu bertemu dengan orang yang merespon kritik dengan defensif, kekecewaan, maupun kemarahan, maka bisa jadi itu tanda mereka adalah seorang narsistik.

Mudah Iri

Mudah Iri/Foto: Freepik/Karlyukav

Iri merupakan perasaan negatif yang muncul ketika seseorang merasa tidak senang atas keberhasilan, prestasi, atau keberuntungan orang lain. Perasaan iri bisa muncul karena adanya rasa ketidakpuasan terhadap diri sendiri atau keinginan untuk memiliki apa yang dimiliki orang lain.

Mudah iri menjadi reaksi alami ketika seorang narsistik melakukan perbandingan sosial. Bukan cuma narsistik, perasaan ini jadi tanda bahwa seseorang punya kemampuan mengelola emosi yang buruk. Maka, penting untuk mengelola perasaan iri dengan cara yang sehat supaya tidak memperparah kepribadian narsistik.

Mementingkan Diri Sendiri

Mementingkan Diri Sendiri/Foto: Pexels/Sora Simazhaki

Orang yang narsistik punya kecenderungan mementingkan diri sendiri. Mengapa demikian? Orang narsistik punya pandangan yang sangat tinggi terhadap diri sendiri dan merasa bahwa mereka lebih penting daripada orang lain.

Hal ini yang pada akhirnya menimbulkan sikap egois tanpa memperhatikan kebutuhan orang lain. Kepuasan individu narsistik sangat diprioritaskan, walaupun mengorbankan kepentingan orang lain. Kalau terus dibiarkan, sikap ini bisa merusak hubungan interpersonal loh.

Jika kamu merasa punya ciri orang narsis, sebaiknya segera konsultasikan ke psikolog atau tenaga ahli lainnya. Jangan biarkan kepribadian narsistik menguasai diri kamu ya, Beauties. Kepribadian ini bisa sangat merusak hubungan interpersonal yang pada akhirnya menghancurkan citra diri kamu.

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(naq/naq)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.