Bukan hal yang asing ketika kita curhat atau berbicara mengeluarkan isi hati mengenai kehidupan hingga masalah dengan orang terdekat. Namun, beberapa tahun belakangan ini muncul istilah "oversharing", yaitu kebiasaan membagikan informasi pribadi secara berlebihan.
Menurut psikolog, kita tidak boleh mengungkapkan informasi diri secara berlebihan ke publik melalui media sosial atau orang lain, Beauties. Misalnya seperti masalah keuangan pribadi, hubungan dengan pasangan, orang yang tidak disukai, hingga trauma masa lalu. Topik-topik sensitif ini bisa selain mengundang ancaman bagi diri sendiri, juga bisa membuat orang lain menjadi tidak nyaman.
"Ketika seseorang mengungkapkan informasi tentang diri mereka sendiri yang melampaui topik pembicaraan yang umum, itulah yang disebut berbagi berlebihan atau oversharing," kata psikolog berlisensi Dr. Natalie Bernstein, dikutip dari Parade.
Namun, terkadang kita tidak sadar kalau kita sudah oversharing. Setelahnya, kita bisa jadi malu dan menyesalinya. Kita berpikir apakah orang lain akan berpikir aneh tentang kita atau memanfaatkan informasi tersebut untuk hal buruk.
Nah, menurut psikolog, ada 5 masalah mendalam yang dihadapi orang yang suka oversharing. Dirangkum dari Parade, yuk, simak ulasannya!