Merasa Karier dan Pencapaianmu Hanya Kebetulan? Hati-hati, Itu Impostor Syndrome

Ayuliy Lestari | Beautynesia
Kamis, 11 Feb 2021 18:45 WIB
Merasa Karier dan Pencapaianmu Hanya Kebetulan? Hati-hati, Itu Impostor Syndrome
Foto: Mengenal impostor syndrome/Freepik.com

Mungkin belakangan ini kamu tidak asing dengan kata impostor, istilah tersebut digunakan untuk sebuah game yang tengah populer yaitu Among Us. Impostor dalam game ini, tentang sebuah kelompok dimana salah satu pemain bisa menjadi penyelundup yang membasmi pemain lainnya dan mengacaukan area permainan.

Arti dari impostor sendiri adalah seseorang yang memiliki identitas atau gelar palsu dengan tujuan menipu. Lalu bagaimana dengan impostor syndrome, apakah ada kaitannya dengan istilah tersebut?

Apa Sih Impostor Syndrome?

Impostor syndrome
Impostor syndrome/Freepik.com

Impostor syndrome adalah kondisi psikologis di mana seseorang merasa tidak pantas meraih kesuksesan yang telah dicapainya. Orang dengan sindrom ini justru merasa waswas, seolah suatu hari nanti, orang-orang akan tahu bahwa dirinya hanyalah seorang penipu yang tidak berhak mengakui segala prestasi dan keberhasilannya.

Kondisi psikologis ini sebenarnya tidak masuk dalam Pedoman Penggolongan Diagnosis Gangguan Jiwa (PPDGJ), artinya, imposter syndrom tidak tergolong penyakit jiwa. Namun berbagai penelitian menunjukkan bahwa sindrom ini cukup umum ditemui dalam masyarakat dan terkadang disertai dengan gejala-gejala gangguan cemas atau depresi, Ladies.

Apakah Kamu Juga Mengidapnya?

Impostor syndrome
Impostor syndrome/Freepik.com

Sindrom unik ini pada umumnya terjadi pada orang-orang ambisius dengan standar kesuksesan yang cukup tinggi. Namun, terkadang mereka merasa bahwa pencapaian yang diraihnya, bukan karena kemampuan namun semata-mata karena kebetulan. Akibatnya, mereka merasa ketakutan jika suatu hari orang-orang akan menyadari bahwa ia adalah seorang penipu yang sebenarnya tidak memiliki kemampuan.

Gejala yang sering dihadapi oleh sindrom ini adalah mudah cemas, tidak percaya diri bahkan frustasi atau depresi ketika gagal memenuhi standar yang sudah ditetapkannya sendiri. Selain itu, orang yang mengidap impostor syndrome, cenderung perfeksionis dan sangat menuntut kesempurnaan.

Tipe-tipe Impostor Syndrome

Impostor syndrome
Impostor syndrome/Freepik.com

Hampir semua orang memiliki rasa ketidakpercayaan diri namun sebesar apa, tergantung pada sudut pandang masing-masing. Ketika sudah meragukan diri sendiri atas pencapaian yang selama ini sudah kamu upayakan, bisa jadi ada yang salah dengan diri kamu, Ladies. Menurut seorang ahli bernama Valerie Young, pengidap impostor syndrome terbagi menjadi 5 tipe yaitu:

  1. The expert dimana seseorang akan mengukur kompetensinya berdasarkan apa dan seberapa banyak yang mereka tahu.
  2. The perfectionist dimana seseorang menjadi gelisah hingga mengalami kecemasan ketika gagal mencapai target yang terlalu tinggi.
  3. The superhero dimana seseorang akan bekerja terlalu keras dan memiliki sifat ambisius yang bahkan bisa membahayakan kesehatan mentalnya.
  4. The natural genius dimana seseorang akan menuntut dirinya sendiri agar menguasai kemampuan baru dengan cepat, jika hal tersebut tidak bisa dilakukan ia akan merasa malu.
  5. The Soloist dimana seseorang yang lebih senang bekerja sendiri dibandingkan melakukan proyek bersama, ia memiliki rasa individualis tinggi.

Nah, apakah kamu menemukan karakter yang sesuai dalam tipe-tipe di atas, Ladies? Jika iya, sebaiknya rubah kembali sudut pandangmu. Cobalah mengapresiasi diri sendiri karena selama ini, kamu sudah bekerja keras.

 

(kik/kik)
CERITA YUK!
Theme of The Month :

Theme of The Month :

Theme of The Month :

Theme of The Month :

Theme of The Month :

Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.