Semua orangtua pasti pernah merasakan betapa masa-masa mengasuh anak kerap membuat mereka frustasi. Dalam satu titik, normal bagi para orangtua untuk mengamuk dan tidak bertindak dengan bijak dalam situasi tertentu.
Orangtua juga manusia yang seumur hidupnya akan melalui proses belajar sehingga wajar jika melakukan kesalahan. Saat orangtua melakukan kesalahan, maka hal yang paling normal untuk dilakukan adalah meminta maaf kepada anak.
Meminta maaf kepada anak sendiri dipercaya bisa meningkatkan kemampuan sosial dari anak. Dilansir dari Positive Parenting Solutions, saat melakukan kesalahan, orangtua harus meminta maaf kepada anak dengan cara yang tepat seperti di bawah ini!
Mengakui Perasaanmu, tetapi Tetap Bertanggung Jawab
Ilustrasi parenting (Foto: Unsplash/Jordan Whitt) |
Tidak masalah merasa frustasi dan marah kepada anak, begitu pula sebaliknya bagi mereka. Namun, kamu harus ingat bahwa caramu merespons perasaan itu tidaklah selalu benar.
Tidak baik untuk berteriak dan membanting pintu ketika kamu merasa marah atau kesal. Jika kamu sendiri tidak ingin melihat anakmu melakukan kebiasaan yang sama, maka kamu tidak seharusnya memberi contoh serupa.
Menjelaskan Alasan Kemarahanmu
Sebelum meminta maaf, jelaskan alasan dari kemarahan yang kamu rasakan. Jelaskan sesuatu yang terjadi dan membuatmu menunjukkan reaksi seperti itu.
Meskipun begitu, jangan jadikan ini kesempatan untuk menimpakan kesalahan. Meminta maaf harusnya bertujuan untuk mengakui bahwa perilakumu salah, bukannya untuk mencoba melimpahkan kesalahan pada alasan atau sosok di balik kemarahanmu.
Oleh karena itulah, langkah ini harus dilakukan sebelum meminta maaf karena menggabungkan kalimat permintaan maaf dengan penjelasan mengenai penyebab kemarahanmu akan otomatis membuat permintaan maafmu tidak lagi tulus.