Mudik Telah Menjadi Tradisi Setiap Lebaran, Ternyata Ini Asal Usulnya...

Pratitis Nur Kanariyati | Beautynesia
Kamis, 27 Mar 2025 09:30 WIB
Mudik Telah Menjadi Tradisi Setiap Lebaran, Ternyata Ini Asal Usulnya...
Asal usul adanya tradisi mudik saat Lebaran/Foto: Shutterstock

Menjelang Hari Raya Idulfitri, orang-orang mulai disibukkan dengan tradisi tahunan, yaitu mudik. Perjalanan laut, darat, hingga udara kian ramai dipadati masyarakat yang ingin pulang ke kampung halaman.

Ngomongin soal mudik, kok bisa sih muncul tradisi semacam ini dan apa sebenarnya arti dari mudik? Konon, mudik sudah dikenal masyarakat sejak tahun 1970-an.

Ternyata, Ini Arti Mudik

Ilustrasi orang-orang yang hendak mudik/Foto: Freepik.com/freestockcenter

Banyak versi yang mengatakan terkait arti mudik. Mengutip laman resmi Universitas Gadjah Mada, istilah mudik berasal dari kata udik yang artinya hulu atau ujung. Udik sendiri diambil dari bahasa Melayu.

Berasal dari bahasa Melayu, udik. Konteksnya pergi ke muara dan kemudian pulang kampung. Saat orang mulai merantau karena ada pertumbuhan di kota, kata mudik mulai dikenal dan dipertahankan hingga sekarang saat mereka kembali ke kampungnya,” ungkap Antropolog UGM, Prof Heddy Shri Ahimsa-Putra.   

Lain cerita di wilayah Jawa. Ada yang menganggap bahwa mudik merupakan singkatan yang berasal dari bahasa Jawa, yaitu ‘mulih dilik’. Ini memiliki arti pulang sebentar. Sementara arti mudik jika ditilik dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah (berlayar, pergi) ke udik (hulu sungai, pedalaman)--, pulang ke kampung halaman.

Kini orang-orang pun lebih mengenal mudik sebagai momen kembali ke kampung halaman untuk bisa bersua bersama sanak keluarga secara fisik.

Asal Usul Mudik: Sudah Ada Sejak 1970-an

Ilustrasi orang yang baru saja mudik dan bertemu orang terkasih/Foto: Freepik.com/Drazen Zigic

Istilah mudik telah dikenal masyarakat luas sejak 1970-an, tepatnya sesudah masa Orde Baru melaksanakan pembangunan pusat perekonomian di kota besar, seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, dan Medan. Akibat pembangunan tersebut, banyak masyarakat yang melakukan urbanisasi, berpindah dari desa ke kota guna menetap dan mencari pekerjaan.

Menurut guru besar Fakultas Ilmu Budaya Universitas Airlangga, Prof. Dr. Purnawan Basundoro, S.S.M.Hum, urbanisasi membuat masyarakat mulai merindukan kampung halamannya, seperti dilansir dari laman website Universitas Airlangga.

Oleh sebab itulah, ‘mudik’ mulai disematkan kepada perantau yang akan pulang ke kampung halaman pada momen tertentu, misalnya Lebaran. Mudik menjadi obat rindu yang nyata bagi anak rantau terhadap orang tua dan orang tersayang.

Purnawan juga menambahkan, tradisi yang biasanya terjadi dalam mudik Lebaran adalah bersilaturahmi dan reuni, diikuti dengan makan bersama. Di samping itu, tak lupa ziarah kubur ke keluarga yang telah meninggal dunia.

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI

(ria/ria)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE