Di Indonesia, menjelang waktu berbuka puasa, suasana biasanya menjadi makin semarak dengan berbagai tradisi Ramadan. Kegiatan menjelang puasa ini biasa dikenal sebagai aktivitas ngabuburit.
Meskipun berakar dari budaya salah satu suku di Indonesia, praktik ini telah meluas dan menjadi populer di seluruh penjuru nusantara. Namun, tahukah kamu bagaimana sejarah ngabuburit dan makna ngabuburit yang sebenarnya? Nah, buat kamu yang penasaran, kamu bisa simak ulasan yang dilansir dari detikcom berikut ini!
Makna Istilah Ngabuburit
Ilustrasi/Foto: Freepik |
Tradisi ngabuburit di Indonesia identik dengan aktivitas menunggu waktu berbuka puasa selama bulan Ramadan. Biasanya, masyarakat mengisi waktu sore hari dengan berbagai kegiatan, seperti jalan-jalan, berburu takjil, atau sekadar bersantai bersama keluarga dan teman.
Istilah ngabuburit sendiri berasal dari bahasa Sunda. Menurut Kamus Bahasa Sunda yang diterbitkan oleh Lembaga Bahasa dan Sastra Sunda (LBSS), kata ini berasal dari frasa ngalantug ngadagoan burit, yang berarti ‘bersantai sambil menunggu waktu sore’. Seiring waktu, istilah ini digunakan secara luas dan identik dengan kegiatan menjelang berbuka puasa.
Meskipun berasal dari bahasa Sunda, istilah ngabuburit telah diterima secara umum di Indonesia. Bahkan, kata ini telah dimasukkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dengan definisi ‘menunggu azan magrib menjelang berbuka puasa pada bulan Ramadan’. Hal ini menunjukkan bagaimana budaya lokal dapat berkembang dan menjadi bagian dari bahasa nasional.