Langit biru tidak bisa ditemukan di kota New York, Amerika Serikat, sejak Rabu (7/6) waktu setempat. Partikel asap dalam jumlah fantastis menggantikan udara segar sekaligus memberikan rona kuning di udara. Pemandangan yang tidak seperti biasanya, bahkan condong ke mengerikan.
Diketahui kondisi tersebut disebabkan asap kebakaran hutan di Kanada yang tersapu angin hingga ke negeri Paman Sam, memberikan posisi teratas bagi New York sebagai kota dengan pencemaran udara terburuk.
Bersama dengan itu, jarak pandang pun terbatas, Beauties. Gedung-gedung pencakar langit hanya terlihat sebagai siluet. Patung Liberty yang ikonis juga sulit terlihat jelas akibat partikel asap yang halus itu. Tentu keadaan ini juga mengganggu aktivitas penerbangan di bandara.
Melansir laman Detik, Indeks Kualitas Udara (AQI) bahkan menunjukkan kota ini dalam level bahaya, yakni tembus angka 484. Warga setempat pun harus mengenakan masker selama beraktivitas di tengah asap yang memenuhi udara. Himbauan untuk tetap berada di dalam rumah juga diumumkan pemerintah karena kondisi udara yang sangat berbahaya bagi kesehatan.
Melansir laman CNBC Indonesia, partikel asap dapat menyebabkan asma hingga bronkitis jika terhirup dan masuk ke paru-paru. Sementara itu, kondisi polusi udara terburuk yang pernah dirasakan masyarakat New York juga diprediksi masih berlanjut untuk beberapa pekan ke depan.
The New York Times menyebut beberapa kawasan lain di Amerika Serikat juga terimbas asap kebakaran hutan Kanada, dari Philadelphia hingga Alabama.