Nyesek! Kisah 2 Siswa Gagal Jadi Paskibraka Nasional Meski Lolos Seleksi: Diganti Anak Perwira Polisi-Batal Berangkat H-2

Nadya Quamila | Beautynesia
Kamis, 20 Jul 2023 09:30 WIB
Nyesek! Kisah 2 Siswa Gagal Jadi Paskibraka Nasional Meski Lolos Seleksi: Diganti Anak Perwira Polisi-Batal Berangkat H-2
Nyesek! Kisah 2 Siswa Gagal Jadi Paskibraka Nasional Meski Lolos Seleksi: Diganti Anak Perwira Polisi-Batal Berangkat H-2/Foto: Tangkapan Layar

Viral di media sosial dua siswa di Indonesia Timur batal jadi Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Nasional. Padahal sebelumnya, kedua siswa tersebut sudah dinyatakan lolos dalam tahapan seleksi Paskibraka Nasional. Namun mendadak, mereka tidak jadi mewakili daerah masing-masing untuk tampil dalam upacara peringatan HUT Kemerdekaan RI Tingkat Nasional 17 Agustus 2023 mendatang.

Kedua siswa tersebut adalah Doni Amansa dari SMAN 1 Unaaha Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra) dan Nanda Maulidya yang merupakan siswi SMAN 8 Ternate, Maluku Utara (Malut).

Doni dan Nanda digantikan oleh siswa yang sebelumnya berstatus cadangan dalam seleksi Paskibraka Nasional. Kedua pelajar itu digantikan posisinya menjelang mengikuti pemusatan latihan.

Belakangan diketahui, posisi Doni digantikan oleh anak perwira polisi. Sementara Nanda dicoret dari daftar perwakilan Provinsi Maluku Utara lantaran tes kesehatan atau medical check up (MCU) yang menyatakan dirinya mengalami gangguan penglihatan.

Kronologi Doni Amansa Diganti Anak Perwira Polisi

Doni Amansa, peserta seleksi Paskibraka Nasional tingkat Sultra.Doni Amansa, peserta seleksi Paskibraka Nasional tingkat Sultra./ Foto: Istimewa

Kekecewaan menyelimuti keluarga Doni Amansa. Bagaimana tidak, harapan untuk melihat Doni tampil sebagai Paskibraka Nasional pupus seketika. Padahal, ia sudah dinyatakan lolos dalam tahapan seleksi Paskibraka Nasional yang diumumkan pada Mei lalu.

Doni lolos bersama Nadira Syalvallah, siswi SMA Negeri 2 Baubau. Sementara ada dua siswa lainnya asal SMAN 1 Baubau yang berstatus cadangan, yakni Wiradinata Setya Persada dan Aini Nur Fitriani.

Usai dinyatakan lolos, Ibu Doni, Samsuani, mengatakan banyak guru sekolah yang mengucapkan selamat untuk anaknya.

Orang tua siswa SMAN 1 Unaaha Doni Amansa harus mengubur harapan melihat anaknya tampil sebagai Paskibraka Nasional. Doni tiba-tiba diganti oleh siswa yang disebut-sebut anak 

"Banyak yang kasih selamat, Bu Kabid Kesbangpol Konawe, guru-gurunya Doni," tuturnya, sebagaimana dilansir dari detikcom.

Selang beberapa waktu, Doni kaget ketika mendapati namanya tidak lagi masuk sebagai bagian dari pasukan inti. Alih-alih namanya, dirinya digantikan oleh siswa yang sebelumnya berstatus cadangan, yaitu Wiradinata Setya Persada untuk mengikuti pemusatan latihan.

Diketahui Wiradinata Setya Persada merupakan anak perwira polisi.

"Kita buka berita ternyata sudah Wira yang mau berangkat (ke Jakarta), ternyata Doni mereka simpan jadi cadangan," keluh Samsuani.

Yang membuat pihak keluarga heran adalah Doni sempat diminta mengikuti pembekalan. Dalam pembekalan tersebut ada seleksi lagi yang dilalui Doni yang membuatnya statusnya diganti jadi Paskibraka Nasional.

"Waktu pembekalan saya lepas anakku dengan bismillah, tapi ternyata muncul lagi seleksi. Saya ndak tahu seleksi apa itu," tuturnya.

Klarifikasi Kesbangpol: Seleksi Sesuai Prosedur

Nyesek! Kisah 2 Siswa Gagal Jadi Paskibraka Nasional Meski Lolos Seleksi: Diganti Anak Perwira Nasional-Batal Berangkat H-2

Nyesek! Kisah 2 Siswa Gagal Jadi Paskibraka Nasional Meski Lolos Seleksi: Diganti Anak Perwira Polisi-Batal Berangkat H-2/Foto: Tangkapan Layar

Doni Ditawari Jadi Paskibra Provinsi Sultra

Tidak jadi berangkat ke Jakarta untuk mengikuti pelatihan sebagai Paskibraka Nasional, Doni rupanya ditawari menjadi Paskibra Provinsi Sultra. Pihak keluarga mengaku menerima keputusan tersebut/

"Iya dia sudah legawa (terima) masuk di provinsi," ucap Samsuani saat dikonfirmasi, Senin (17/7).

Namun Samsuani mengaku anaknya masih terpukul usai gagal menjadi Paskibraka Nasional. Doni disebut sering menyendiri di kamar.

"Kalau dia ingat lagi dia menyendiri lagi di kamar. Iya sabar (diberi penguatan)," jelasnya.

Klarifikasi Kesbangpol: Seleksi Sesuai Prosedur

Menanggapi kasus yang jadi viral di media sosial itu, Kepala Kesbangpol Sultra Harmin mengatakan bahwa seleksi yang dijalankan sudah sesuai prosedur.

Harmin menambahkan, keluarga Doni dan pendampingnya dari Kabupaten Konawe salah persepsi saat pengumuman 4 besar terbaik. Dia mengaku pengumuman nama waktu itu sesuai abjad, bukan nilai.

"Yang dipersepsikan pendamping Konawe Doni disebut pertama sudah dia nomor 1, itu tidak. Kita umumkan berdasarkan abjad. Itu sudah disampaikan bahwa di antara 4 ini akan diterima 2 terbaik," ungkapnya, sebagaimana dilansir dari detikcom.

"Disampaikan waktu itu tidak ada rangking 1 dan 2, inti atau cadangan. Tidak ada (sampaikan inti dan cadangan), itu fitnah (dituduh sampaikan inti dan cadangan)," lanjut Harmin.

Dia memastikan hasil keputusan pimpinan yang mengacu pada nilai akhir dari keempat terbaik itu memutuskan Nadira Syalvallah dan Wiradinata Setya Persada yang lolos mewakili Sultra pada Paskibraka Nasional.

"Saya minta maaf, sampai depan presiden pun saya akan tanggungjawab, karena tidak ada permainan. Demi Allah, demi Rasulullah, tidak ada permainan. Saya jamin tidak ada permainan," tegasnya.

Terkait status Wiradinata, pengganti Doni, yang disebut-sebut sebagai anak perwira polisi, Harmin mengaku mengetahui informasi itu dari media sosial.

"Sampai sekarang juga saya ndak tahu nama bapaknya itu anak, saya tidak pernah ketemu, nanti berkembang baru saya tahunya di medsos anak polisi (perwira)," ungkap Harmin.

Nanda Maulidya Diganti karena Hasil Tes Kesehatan

Nyesek! Kisah 2 Siswa Gagal Jadi Paskibraka Nasional Meski Lolos Seleksi: Diganti Anak Perwira Nasional-Batal Berangkat H-2

Nyesek! Kisah 2 Siswa Gagal Jadi Paskibraka Nasional Meski Lolos Seleksi: Diganti Anak Perwira Polisi-Batal Berangkat H-2/Foto: Tangkapan Layar

Nanda Maulidya Diganti karena Hasil Tes Kesehatan

Nanda MaulidyaNanda Maulidya/ Foto: Twitter/justicefornanda

Bukan hanya Doni Amansa yang harus menelan kenyataan pahit dirinya digantikan sebagai Paskibraka Nasional. Hal serupa juga dialami siswa SMA Negeri 8 Kota Ternate, Nanda Maulidya.

Jelang dua hari keberangkatannya ke Jakarta untuk pelatihan, Nanda digantikan oleh siswi SMA Negeri 1 Halmahera Utara.

Nanda dicoret dari daftar perwakilan Provinsi Maluku Utara lantaran tes kesehatan atau medical check up (MCU) yang menyatakan dirinya mengalami gangguan penglihatan.

Ibu Nanda bernama Hasnah menjelaskan, anaknya diumumkan lolos seleksi Pasibraka Nasional pada 16 Mei lalu. Bahkan Nanda masuk ranking 1 dengan nilai terbaik saat proses seleksi.

"Pas di hari terakhir di tanggal 16 Mei itu, diumumkanlah yang terbaik yang mewakili Maluku Utara ke pusat," tutur Hasnah kepada detikcom, Selasa (19/7).

Sebulan kemudian, Nanda diminta oleh Dispora Ternate ikut medical check up (MCU) di RSUD dr Chasan Boesoerie Ternate pada 15 Juni. Pihak keluarga sempat mempertanyakan dasar pemeriksaan itu padahal anaknya sudah mengikuti seleksi.

"Karena yang kita tahu kemarin kan sudah pembacaan SK. Sudah dipublikasikan. Sudah selesai. Bapaknya (Nanda) tanya, ini untuk apa? Katanya ini untuk kelengkapan data masuk diklat di pusat," jelas Hasnah.

Nanda MaulidyaNanda Maulidya/ Foto: Twitter/justicefornanda

Beberapa hari kemudian, hasil pemeriksaan MCU keluar dan Nanda dinyatakan dalam kondisi sehat. Nanda masih sering mengikut latihan meski belum mendapat informasi kapan mengikuti pemusatan latihan tingkat pusat.

"Ringkas cerita, pas tanggal 13 bulan 7 (Juli), ada surat masuk perwakilan dari Maluku Utara tapi bukan namanya Nanda (masuk Paskibraka Nasional). Saya heran. Saya langsung Kepala Dispora Kota," tuturnya.

Serupa dengan kasus Doni, Nanda digantikan oleh oleh siswa yang sebelumnya berstatus cadangan. Hal itu merujuk pada surat keputusan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP).

"Jadi pada surat yang dikeluarkan BPIP ini tertulis diputuskannya Nanda, bahwa Nanda mengalami kekurangan di mata. Mata minus dengan ukuran 20/80," imbuh Hasnah.

Keputusan itu membuatnya heran lantaran pada hasil tes kesehatan sebelumnya, Nanda dinyatakan dalam kondisi baik. Nanda saat itu butuh vitamin saja tanpa ada gangguan mata yang siginifikan.

"Menurut dokter, (Nanda) hanya dikasih vitamin saja. Ini (mata) ndak masalah ini. Kok langsung dipermasalahkan di mata. Itu yang saya tidak bisa terima," tuturnya.

Keputusan tersebut membuat Nanda terpukul. Menurut penuturan sang ibu, Nanda jadi lebih sering menyendiri di kamar. 

Nanda ditawari untuk ikut bergabung menjadi Paskibra Tingkat Provinsi Malut usai diganti. Namun Nanda belum memberikan keputusannya.

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(naq/naq)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.