STATIC BANNER
160x600
STATIC BANNER
160x600
BILLBOARD
970x250

Orang Sunda Dikenal Suka Makan Lalapan, Ternyata dalam Sejarahnya Berkaitan dengan Kompeni Eropa! Kamu Sudah tahu?

Tim Redaksi CNBC Indonesia | Beautynesia
Jumat, 03 Feb 2023 13:02 WIB
Orang Sunda Dikenal Suka Makan Lalapan, Ternyata dalam Sejarahnya Berkaitan dengan Kompeni Eropa! Kamu Sudah tahu?

Menyantap makanan di warung sunda, akan sangat mudah untuk kita menjumpai deretan lalapan atau sayuran segar pendamping makan. Tak jarang lalapan tersebut pun tersedia gratis dan dalam porsi besar. 

Lalapan sunda umumnya ada kol, timun, kemangi, terong, dan sebagainya. Lalu, jika ditambahkan bumbu kacang yang diberi sedikit kencur, akan berubah nama menjadi karedok yang rasanya lebih kompleks. 

Ternyata budaya makan lalapan pada orang Sunda ini ada sejarahnya tersendiri lho, Beauties! Berikut ini adalah alasan mengapa orang Sunda gemar menyantap lalapan atau sayuran mentah. Simak!

Alasan Orang Sunda Gemar Makan Sayuran Mentah

Resep Karedok SundaIlustrasi Karedok Sunda/ Foto: iStock

Beauties, jika melihat sejarah, sebetulnya budaya makan seperti ini awalnya biasa ditemukan di pulau Jawa secara keseluruhan.

Mengacu catatan Fadly Rahman dalam "Sunda dan Budaya Lalaban: Melacak Masa Lalu Budaya Makan Sunda" (Metahumaniora, 2018), bukti tertua dari lalapan ini sudah ada dari peninggalan abad ke-10 Masehi. 

"Dalam Prasasti Panggumulan (824 Saka/902 M) dari Sleman, Jawa Tengah, disebut-sebut bahan makanan dari sayuran bernama rumwah-rumwah, kuluban, dudutan, dan tetis. Rumwah-rumwah artinya lalab mentah, kuluban artinya lalab yang direbus, dudutan artinya lalab mentah yang diambil dengan cara dicabut dari akarnya, dan tetis adalah sejenis sambal atau petis," katanya. 

LalapanLalapan/ Foto: iStock

Pada masa itu, sayur-sayuran yang disantap didapatkan dari lingkungan sekitar, seperti tespong, kemangi, dan godobos. Lalu, variasi sayuran berubah saat orang-orang China, Arab, dan Eropa datang. 

Mereka datang membawa variasi sayuran baru yang asing di Indonesia, dari mulai kol, timun, labu siam, buncis, terong, selada, seledri, dan tomat. Seluruh sayuran tersebut kemudian dibudidayakan di Indonesia sampai membuat variasi lalapan semakin banyak. 

Nah, suburnya budaya menyantap sayuran mentah di Jawa ini sejalan dengan ketiadaan tradisi peternakan sapi atau kerbau. Jadi, sumber makanan yang bisa didapatkan satu-satunya adalah hanya sayuran

Kondisi ini bertahan setidaknya sampai abad ke-15. Lalu perubahan pun terjadi ketika Eropa datang di abad 17.

Saat itu kompeni Eropa membabat habis padang rumput dan menggantinya dengan peternakan dan pembudidayaan tanaman baru, seperti kopi, teh, nanas, cabai, dan kentang. Dari sinilah terjadinya perubahan pola konsumsi masyarakat. 

Dimana, masyarakat jadi suka makan pedas dan mulai menyantap daging. Untuk lebih lengkapnya, baca di sini.

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(ria/ria)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE