Kalau mendengar kata burnout, apa yang terlintas di pikiran Beauties? Mungkin jawaban terbanyak saat membayangkan penyebab burnout adalah karena terlalu overwork.
Namun, kabarnya justru orang yang mencintai pekerjaannya justru lebih rentan merasa burnout, lho. Benarkah demikian?
Apa yang Menandakan Seseorang Burnout?
Tanda seseorang mengalami burnout/Foto: Freepik/cookie_studio |
Mengutip dari Allure, WHO menegaskan bahwa burnout adalah “fenomena pekerjaan” yang muncul akibat stres kronis di tempat kerja yang belum berhasil dikelola dengan baik. Kelelahan bisa membuat orang rentan terhadap penyakit, misalnya depresi, seperti yang dikatakan Dr. Leiter pada penelitiannya.
Burnout dapat dikenali dengan tanda atau gejala berikut:
- kelelahan
- sinisme,
- dan kurangnya produktivitas dalam pekerjaan.
Mereka yang mengalami burnout cenderung memiliki kombinasi dari ketiga tanda tersebut. Misalnya, seorang perawat yang mungkin sangat mencintai pekerjaannya, tetapi dapat dengan mudah menjadi “korban kelelahan”. Hal ini pun dijelaskan oleh Lotte Dyrbye, MD, seorang dekan senior fakultas dan kepala petugas kesejahteraan di University of Colorado School of Medicine, yang menggambarkan burnout bukan lagi sebagai kelelahan. Melainkan “tidak memiliki apa-apa lagi untuk diberikan” dan secara emosional merasakan kekosongan.
Meski hal ini juga tidak bisa disamakan dengan jenis pekerjaan di bidang lain, misalnya dengan mereka yang bekerja di industri kreatif. Tanda para pekerja kreatif burnout bisa digambarkan dengan sulitnya menemukan inspirasi, untuk penulis contohnya, kerap mengalami writer’s block.
Saat kita terlalu bersemangat tentang pekerjaan yang dilakukan, penelitian menunjukkan bahwa kita sebenarnya lebih rentan terhadap kelelahan daripada rekan kerja yang tidak terlalu antusias dalam pekerjaannya, Beauties.