BILLBOARD
970x250

Orgasme Saat Hamil, Amankah?

Rumaysha Milhania | Beautynesia
Jumat, 24 Apr 2020 17:00 WIB
Orgasme Saat Hamil, Amankah?
Berhubungan seks hingga orgasme saat hamil? Apakah itu aman untuk kandungan?

Semua wanita pasti mengakui bahwa kehamilan mengubah segala hal yang terjadi dalam kehidupannya. Dalam beberapa aspek, hal ini bisa diuji benar. Bagi kamu penggemar sushi, 9 bulan masa kehamilan akan menjadi masa-masa sulit di mana kamu harus menjauhi sajian kuliner Jepang ini.

Namun tidak hanya berdampak pada aturan makan, kehamilan juga memunculkan rasa was-was di beberapa hal lain, seperti misalnya saat melakukan hubungan seks. Banyak wanita mempertanyakan, apakah boleh untuk melakukan hubungan seks selama kehamilan? Lalu, bagaimana dengan keamanan orgasme saat hamil?

Seks Saat Hamil

Pada kehamilan pertama, para wanita kerap mempertanyakan apakah seks saat hamil boleh untuk dilakukan? Para ahli sebenarnya sepakat bahwa seks selama kehamilan sangat diperbolehkan. Namun, pada kehamilan di usia muda, penting juga untuk memperhatikan kenyamanan dari calon ibu serta kondisi kesehatan dari kandungan itu sendiri.


Foto: https://www.quora.com/


Orgasme Saat Hamil, Amankah?

Ketika berhubungan badan selama kehamilan, ada banyak hal yang biasanya menyebabkan keraguan dari seorang wanita, mulai dari mood yang terganggu, rasa mual dan muntah, hingga kekhawatiran penetrasi yang membahayakan janin serta keraguan tentang orgasme dan kontraksi uterus.
 



Untuk lebih amannya, lakukan konsultasi dan pemeriksaan dengan dokter apakah kamu, secara khusus, boleh melakukan hubungan seks. Tetapi jika dokter tidak melarang dan kondisi kehamilanmu aman dan sehat, tentu ini bukanlah masalah yang harus dikhawatirkan.
 


Foto: https://www.ucsfhealth.org/


Melansir dari Healthline, beberapa peneliti mengamati studi yang melibatkan 1,483 wanita hamil. Berdasarkan studi tersebut, mereka menemukan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara mereka yang berhubungan seks selama kehamilan mereka dan mereka yang tidak melakukannya dalam hal kontraksi persalinan.
 



Selain itu, para peneliti juga mencatat bahwa pada kehamilan risiko rendah, seks memiliki kaitan dengan kelahiran prematur, ketuban pecah dini, atau bayi dengan berat lahir rendah. Dengan kata lain, seks tidak akan berpengaruh banyak pada kondisi kehamilan. Namun, banyak wanita yang mengaku bahwa dirinya menjadi lebih sensitif selama kehamilan hingga ia lebih mudah mengalami orgasme. Hal ini juga tidak menjadi masalah selama kehamilanmu memang sehat dan tidak mengalami gangguan khusus.
 


Foto: https://www.thebump.com/


Akan tetapi, seks selama kehamilan tidak dianjurkan jika ada beberapa keluhan, seperti:

        
  • bercak darah atau flek
  •     
  • serviks yang tidak normal (seperti serviks berukuran pendek dari sekitar 22 milimeter yang dapat berisiko menyebabkan kelahiran prematur)
  •     
  • vasa previa (kondisi saat pembuluh tali pusat berjalan terlalu dekat dengan serviks)
  •     
  • placenta previa (ketika plasenta berada di posisi yang menutup leher rahim)

 



Selama masa kehamilan, orgasme mungkin akan terasa lebih nikmat dari sebelumnya. Ada beberapa alasan mengapa hal ini terjadi. Salah satunya adalah akibat dari peningkatan aliran darah selama masa kehamilan. Ini berarti rahim dan area vagina akan menjadi lebih membesar, yang juga berarti lebih sensitif. Namun, hal ini tidak terjadi pada semua orang, ya! 
 


(arm2/arm2)

TAGS

Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE