Panduan Wajib Diperhatikan Orang Tua Saat Membuat Konten Tentang Anak

Patricia Astrid Nadia | Beautynesia
Sabtu, 25 May 2024 17:30 WIB
Foto: Freepik.com/Freepik

Hadirnya beragam media sosial dengan berbagai fitur yang menarik jadi daya tarik tersendiri bagi para influencer atau kreator untuk berkarya. Tak jarang, ibu muda turut melibatkan anaknya dalam konten yang dibuatnya. 

Tentu membagikan konten adalah hal yang wajar, tapi perlu jadi pertimbangan supaya jangan sampai ada konten-konten yang dinilai kontroversi dengan tujuan popularitas belaka, apalagi melibatkan anak-anak.

Dikutip dari penelitian psikolog klinis Laura Kirby, situs Verywellmind, dan Wall Street Journal, berikut hal-hal yang patut disimak saat membuat konten bersama anak, supaya kontennya asik tapi tetap bermanfaat.

1.Hindari 'Oversharenting'


Hindari Oversharenting/Foto: Freepik.com/Freepik

Ketika orang tua mengunggah konten tentang anaknya ke dalam platform media sosial, kegiatan ini dikenal dengan istilah ‘Sharenting’. Berasal dari kata sharing, yaitu berbagi dan parenting. Meskipun konten yang dimuat adalah konten yang berisi prestasi, pencapaian dan cerita sukses sang anak yang berhasil pada suatu hal, sebaiknya konten diunggah secukupnya.

Kamu tidak perlu mengunggah secara berlebihan hingga berkali-kali, padahal konten yang diunggah masih dengan tema yang sama. Bahkan kamu tidak perlu memaksa anak yang misalnya sangat cerdas dalam permainan musik, untuk membuat konten video saat bermain musik dan bernyanyi dengan frekuensi yang berlebihan.

Selain itu, saat mengunggah, Beauties juga dapat mempertimbangkan untuk menggunakan nama panggung atau nama asli anak, karena beberapa hal seperti privasi anak juga perlu dipertimbangkan. Misalnya tidak menuliskan nama lengkap anak.

(dmh/dmh)