Pemerintah Mau Larang Roblox, Lantas Game Seperti Apa yang Aman untuk Anak?
Pemerintah mau larang Roblox menjadi berita yang ramai dibicarakan belakangan ini. Banyak orangtua langsung bertanya, apakah anak mereka harus berhenti bermain? Roblox memang populer, terutama di kalangan anak-anak usia sekolah dasar. Namun, popularitas ini juga memicu kekhawatiran soal keamanan kontennya.
Beauties, sebagai orang tua atau kakak, kamu pasti ingin melindungi adik atau anak. Apalagi di era digital, game menjadi bagian dari keseharian anak. Maka penting untuk tahu alasan game Roblox dipermasalahkan, dan seperti apa game yang aman untuk anak. Yuk, kita bahas bersama.
Kenapa Roblox Disebut Berbahaya?
Kenapa Roblox Disebut Berbahaya?/Foto: Roblox
Pemerintah menilai ada konten yang tidak pantas dalam game Roblox. Menurut Mensesneg Prasetyo Hadi, hal ini bisa memengaruhi perilaku anak ke arah negatif.
“Kalau memang itu mengandung unsur-unsur kekerasan, ya kita tutup, nggak ada masalah,” ujarnya, dikutip dari detikcom.
Ia menegaskan, persoalannya bukan hanya soal Roblox. Semua konten digital harus diawasi. Termasuk media sosial, televisi, bahkan siaran berita. Pemerintah ingin meminimalkan paparan yang mengandung kekerasan, ujaran kebencian, atau unsur tidak pantas bagi anak.
Prasetyo juga mengungkapkan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi). Evaluasi rutin dilakukan untuk melihat apakah sebuah game layak dimainkan anak. “Komdigi setiap hari melakukan evaluasi… untuk melihat sejauh mana konten tadi mengandung unsur-unsur negatif,” ujarnya.
Game Seperti Apa yang Aman untuk Anak?
Anak Bermain Game/Foto: Freepik
Nah Beauties, kalau Roblox diblokir, tentu kamu butuh alternatif. Tapi jangan asal pilih game baru, ya. Ada beberapa kriteria yang membuat sebuah game aman untuk anak.
1. Sesuai Umur
Game harus sesuai tahap perkembangan anak. Tidak boleh ada darah, bahasa kasar, atau konten dewasa. Misalnya, game edukasi sederhana atau simulasi yang ramah anak. Game seperti ini membantu anak bermain sambil belajar tanpa terpapar hal buruk.
Selain itu, pastikan rating game sesuai umur anak di Play Store atau App Store. Sistem rating ini bisa jadi panduan cepat. Dengan begitu, kamu tidak perlu khawatir konten di dalamnya.
2. Game Offline atau yang Punya Fitur Kontrol Orang Tua
Game offline punya keunggulan, anak tidak akan berinteraksi dengan orang asing. Ini mengurangi resiko cyberbullying atau eksploitasi online.
Kalau game harus online, pilih yang punya kontrol orang tua. Dengan fitur ini, kamu bisa mengatur siapa yang bisa menghubungi anak. Juga bisa memblokir obrolan atau fitur interaksi yang berbahaya.
3. Bernilai Edukasi
Game yang aman bukan cuma menghibur, tapi juga mendidik. Misalnya, game matematika, membaca, melatih ingatan, atau kreativitas. Dengan begitu, anak belajar sambil bermain.
Jenis game ini juga membantu mengembangkan keterampilan berpikir. Anak akan terbiasa memecahkan masalah, mengingat informasi, dan berkreasi. Jadi manfaatnya lebih dari sekadar hiburan.
Perlu diperhatikan, pilihlah game yang aman untuk anak, yang sesuai usia, bebas kekerasan, dan punya nilai edukasi. Dengan begitu, anak bisa tetap bermain, belajar, dan tumbuh sehat di dunia digital.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!