Penyanyi sekaligus aktivis ternama asal Irlandia Sinead O'Connor meninggal dunia. Kabar duka itu disampaikan oleh pihak keluarga pada Kamis (27/7). Pelantun 'Nothing Compares 2 U' itu meninggal di usia 56 tahun.
Kisah hidup Sinead O'Connor kembali menyita perhatian dunia. Mulai dari dirinya yang menjadi mualaf pada 2018 hingga perjuangannya melawan masalah kesehatan mental yang dialaminya.
Bukan kehidupan yang mudah, Sinead O'Connor kecil menanggung berbagai bentuk pelecehan dari ibunya, didiagnosis dengan gangguan bipolar, pernah mencoba mengakhiri hidupnya, hingga awal 2022 ia harus kehilangan putranya yang bunuh diri.
Sinead O'Connor sangat terbuka soal masalah kesehatan mental yang dialaminya. Dirangkum dari People, berikut perjuangan Sinead O'Connor!
Alami Pelecehan oleh Sang Ibu Sejak Kecil
Lahir dari keluarga Katolik Roma di Glenageary, County Dublin, orangtua Sinead O'Connor bercerai saat ia berusia 8 tahun. Sejak perpisahan itu, Sinead O'Connor tinggal bersama ibunya dan sering mengalami pelecehan.
"Itu adalah kekerasan fisik, dilakukan terutama secara seksual," katanya kepada People pada tahun 2012.
"Dia tidak mencoba berhubungan seks dengan saya, tetapi dia menghabiskan waktu yang baik untuk mencoba menghancurkan sistem reproduksi saya. Itu juga psikologis. Itu benar-benar ruang penyiksaan. Tapi saya memaafkan ibu saya; dia tidak sehat," tambahnya.
Sinead O'Connor melarikan diri dari sang ibu pada usia 13 dan tinggal bersama ayahnya. Hidupnya lebih stabil, namun ia sering membolos sekolah hingga mengutil. Akhirnya, Sinead O'Connor dikirim ke Rumah Sakit Jiwa Magdalena selama 18 bulan untuk menjalani perawatan.
"Saya tidak akan pernah mengalami kepanikan, teror, dan penderitaan seperti yang saya alami di tempat itu," katanya kepada SPIN pada tahun 1990.