Salah satu perusahaan kecantikan terbesar di dunia, Coty, telah membuat terobosan baru untuk mengubah definisi kecantikan dengan kampanye #UndefineBeauty. FYI, Coty merupakan rumah bagi parfum Gucci Beauty, Burberry Beauty, Chloe, dan Calvin Klein.
Pemotretan untuk kampanyen#UndefineBeauty/Foto: Instagram.com/bazaaruk |
Kampanye #UndefineBeauty yang diluncurkan oleh Coty mendefinisikan ulang standar kecantikan sehingga tidak ada yang merasa dikucilkan dengan definisi tersebut. Saat ini, definisi kecantikan sangat ditentukan oleh usia muda dan jenis kelamin. Ini sering dikutip dalam kamus besar untuk mengilustrasikan konsep kecantikan, namun sangat terbatas dan eksklusif sehingga mengasingkan banyak orang.
Coty mengusulkan kampanye tersebut guna menghilangkan ageisme dan seksisme implisit dari definisi kecantikan yang ada saat ini, sebagaimana dilansir dari Glamour Magazine.
"Definisi kecantikan saat ini adalah gagasan yang berbeda dengan definisi kecantikan beberapa tahun lalu," kata Sue Y. Nabi, CEO Coty.
Sue Y. Nabi/Foto: Instagram.com/ageismucks |
"Generasi baru telah membuang aturan lama yang membatasi, mendekonstruksi paradigma kecantikan, dan membangun paradigma baru yang selalu berubah. Namun, definisi kecantikan saat ini dalam kamus bahasa Inggris didasarkan pada gagasan usang tentang sesuatu yang indah," lanjutnya.
Berbicara kepada 100 orang dari seluruh dunia, Coty mendapati bahwa sebagian dari mereka menganggap definisi kecantikan saat ini dinilai kejam. "Kecantikan memiliki kebebasan untuk menjadi diri sendiri," kata salah satu dari mereka.
Kampanye #UndefineBeauty/Foto: Instagram.com/happymagazine |
Sue telah menulis surat terbuka yang ditandatangani bersama oleh Komite Eksekutif Perusahaan dan Tim Kepemimpinan Senior, guna meninjau kembali definisi kecantikan dan membawa definisi tersebut ke tempat masyarakat saat ini.
"Dengan mengubah definisi, jika lebih banyak orang merasa cantik, akan ada efek bahagia yang menyentuh kita semua," kata Sue dalam siaran pers.
Ini bukan pertama kalinya sebuah perusahaan mengeluarkan kata-kata dalam lanskap kecantikan yang mendorong stereotip yang tidak realistis dan berbahaya. Pada tahun 2021, Unilever berjanji untuk menghapus label rambut dan kulit 'normal' dari kemasan produk kecantikan mereka sebagai langkah menuju inklusivitas yang lebih besar.
Jadi, bagaimana pendapat kamu tentang produk atau perusahaan yang semakin menekan stereotip dalam industri kecantikan, Beauties?
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!
Pilihan Redaksi |