Perusahaan ritel raksasa yaitu Bed Bath & Beyond memutuskan untuk menutup puluhan cabangnya di Amerika Serikat, Beauties. Perusahaan yang 'mengecer' berbagai peralatan rumah tangga tersebut memutuskan menutup puluhan cabangnya akibat inflasi yang tengah melanda Amerika Serikat.
Pada Agustus 2022 lalu, inflasi Amerika Serikat tercatat hingga di angka 8,3%. Lebih spesifik, Bed Bath & Beyond berencana menutup sebanyak 56 cabang toko, di mana toko-toko tersebut memiliki tingkat penjualan yang lebih rendah.
Akibat penjualan yang terus menurun, Bed Bath & Beyond merencanakan penutupan toko sebagai bagian dari rencana yang lebih luas untuk mencoba menstabilkan keuangan perusahaan mereka, Beauties.
Tak hanya penjualan yang terus menurun, Bed Bath & Beyond pun kehilangan pemimpin hingga beberapa pegawai mereka. Pada awal tahun ini, CEO Bed Bath & Beyond yaitu Gustavo Arnal meninggal akibat bunuh diri.
Selain itu, tenaga kerja di Bed Bath & Beyond juga makin mengecil karena perusahaan memangkas staf perusahaan dan rantai pasokannya sebanyak 20%. Perusahaan tersebut juga telah menghilangkan chief store officer hingga chief operating officer.
Klik DI SINI untuk membaca selengkapnya.
---
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!