Profil 3 Atlet Perempuan Indonesia yang Raih Emas Sea Games 2025 saat Hamil

Florence Febriani Susanto | Beautynesia
Rabu, 24 Dec 2025 14:00 WIB
Diananda Choirunisa
Diananda Choirunisa/Foto: Instagram @dianandach

Meta Deskripsi: Profil atlet Indonesia yang raih emas Sea Games 2025 menghadirkan kisah inspiratif. Atlet yang sedang hamil ini menunjukkan perjuangan dan mental juara luar biasa.

Profil atlet Indonesia kembali menjadi sorotan publik Asia Tenggara. SEA Games 2025 di Thailand menghadirkan cerita perjuangan yang tidak biasa. Tiga atlet perempuan Indonesia sukses mempersembahkan emas. Hebatnya lagi, mereka melakukannya saat sedang hamil, lho!

Kabar ini menjadi perhatian besar publik olahraga. Indonesia mengakhiri SEA Games 2025 dengan catatan 91 emas. Tiga di antaranya datang dari perjuangan para perempuan tangguh. Kisah mereka mengharukan sekaligus membanggakan.

Berikut kisah tiga atlet perempuan Indonesia yang raih emas di SEA Games 2025 saat hamil.

Diananda Choirunisa

Diananda Choirunisa/Foto: Instagram @dianandach

Meta Deskripsi: Atlet yang sedang hamil ini tetap raih emas Sea Games 2025. Profil atlet Indonesia Diananda Choirunisa menunjukkan dedikasi dan mental juara.

Diananda Choirunisa menjalani hari yang sangat bersejarah. Pada Rabu (17/12/2025), ia menerima dua kabar bahagia sekaligus. Ia dinyatakan positif hamil dan meraih emas SEA Games 2025.

Melansir CNN Indonesia, Diananda meraih medali emas nomor recurve putri. Kemenangan itu diraihnya pada sore hari, sementara kabar kehamilan ia terima pada pagi hari.

“Iya. Sebenarnya ini baru tahu banget tadi pagi, sih. Karena emang udah telat sekitar tiga mingguan dan ya, Alhamdulillah,” ujar Diananda.

Sebagai atlet yang sedang hamil, Diananda menghadapi tantangan fisik. Ia mengaku sempat mengalami mual, tapi kondisi tersebut tidak mengganggu penampilannya.

“Mualnya itu, anehnya malah mualnya pagi. Bangun tidur tuh mual, terus pas mau tidur tuh mual. Tapi di lapangan ‘menter’ (kuat). Jadi ya Alhamdulillah. [Saat pertandingan] Sama sekali enggak ganggu, sama sekali,” ungkapnya.

Usai meraih emas, Diananda mulai memikirkan langkah ke depan. Ia membuka kemungkinan absen di Asian Games 2026, tapi ia tetap menargetkan Olimpiade.

“Kemungkinan untuk Asian Games saya istirahat dulu, tapi saya tetap berlatih,” tutur Diananda.

Melansir NOC Indonesia, Diananda lahir di Surabaya pada 16 Maret 1997. Ia merupakan atlet panahan recurve putri. Ia aktif membela Indonesia sejak 2013.

Menurut catatan Perpani, minat panahan Diananda diwariskan keluarganya. Ibunya, Ratih Widyanti, adalah mantan atlet panahan. Ayahnya juga atlet pencak silat yang beralih ke panahan.

Sejak kelas 2 SD, Diananda sudah akrab dengan busur. Ia mulai serius menekuni panahan pada usia tujuh tahun. Banyak teknik ia pelajari langsung dari sang ibu.

Diananda debut di SEA Games 2013 dan langsung meraih emas. Ia kembali meraih emas di SEA Games Kuala Lumpur. Di Asian Games 2018, ia membawa pulang perak.

“Itu salah satu pencapaian terbesar saya dan yang paling dikenang,” kata Diananda, dikutip dari Perpani.

Medina Warda Aulia

Medina Warda/Foto: Instagram/@medinawarda

Meta Deskripsi: Medina Warda Aulia dari cabang catur berhasil raih emas Sea Games. Atlet yang sedang hamil ini tampil cemerlang walaupun usia kehamilannya sudah lanjut.

Medina Warda Aulia menyumbang emas ke-60 bagi Indonesia. Ia tampil bersama tim catur putri. Saat itu, usia kehamilannya telah memasuki 36 minggu.

Medina dikenal sebagai tulang punggung catur Indonesia karena telah meraih banyak prestasi internasional. Konsistensinya membuatnya dipercaya tampil di SEA Games 2025.

Medina lahir pada 7 Juli 1997. Ia memegang gelar Master Internasional sejak 2020. Gelar Grandmaster Wanita ia raih sejak 2013. Ia juga tercatat sebagai Grandmaster Wanita termuda Indonesia. Gelar tersebut diraihnya pada usia 16 tahun 2 bulan.

Selain atlet, Medina adalah mahasiswi pascasarjana UI. Ia menempuh pendidikan di Fakultas Ilmu Administrasi. Latar akademiknya berjalan seiring karier olahraga.

Minat catur Medina tumbuh sejak kecil. Ayahnya, Nur Muchlisin, mengajarkan catur selama tiga bulan. Ia langsung menjuarai kejuaraan tingkat DKI.

Medina kemudian menjuarai Kejurnas. Pada 2007, ia masuk Sekolah Catur Utut Adianto. Pada World Junior Chess Championship 2012 di Yunani, Medina finis keempat. Ia mengumpulkan 9,5 dari 13 poin. Rating performance-nya mencapai 2367.

Lalu, Medina meraih norma WGM pertamanya pada akhir 2011 setelah menjuarai Kejuaraan Catur Wanita ASEAN ke-2 di Singapura. Performa impresif tersebut berlanjut pada Olimpiade Catur 2012 di Istanbul, Turki, saat ia dipercaya tampil di papan satu dengan Elo rating 2218. Dalam ajang tersebut, Medina mengumpulkan 6,5 poin dari 10 pertandingan, meningkatkan ratingnya menjadi 2317 atau bertambah 22 poin, sekaligus membawa Indonesia mencetak sejarah sebagai Juara Grup C. 

Konsistensinya kembali terlihat ketika ia meraih norma WGM kedua pada Kejuaraan Catur Internasional 2012 di Satka, Rusia, dengan perolehan 6,5 poin dari 9 pertandingan. Dengan perolehan emas kali ini, Medina membuktikan bahwa kehamilan tidak menghalanginya untuk tampil fokus.

Dewi Laila Mubarokah

Dewi Laila/Foto: Instagram/@dewilaila_m

Meta Deskripsi: Dewi Laila Mubarokah yang sedang hamil raih emas Sea Games 2025. Profilnya menunjukkan ketenangan dan konsistensi luar biasa.

Dewi Laila Mubarokah mencuri perhatian publik. Ia berhasil meraih dua emas saat hamil setelah tampil di nomor 10 meter air rifle putri dan beregu.

Dewi merupakan istri atlet menembak Fathur Gustafian. Ia mengaku sempat menyembunyikan kehamilannya dan hanya sang suami yang mengetahui kondisinya.

“Waktu masih awal itu mual. Tapi biar nggak ketahuan teman-teman, ditahan sendiri,” ujar Dewi, dikutip dari Antara.

Dalam partai final, Dewi tampil sangat tenang. Ia mengumpulkan skor 248,5 poin. Ia unggul tipis dari Dominique Rachmawati Karini. Dilansir Antara, Dominique meraih perak dengan 248,2 poin. Selain itu, Dewi turut membawa tim beregu putri meraih emas. Total skor tim mencapai 1.875,1 poin.

Catatan tersebut memecahkan rekor SEA Games. Prestasi ini menegaskan kualitas atlet tembak Indonesia. 

Dewi lahir di Desa Lungbenda, Kabupaten Cirebon. Ia tumbuh dalam lingkungan sederhana dan minat menembaknya ternyata sudah muncul sejak usia dini.

Ia sering berlatih bersama sang ayah. Dukungan keluarga menjadi kekuatan utama dan tak disangka langkah kecil itu membawanya ke podium internasional.

Dewi juga pernah bersinar di SEA Games 2021 Vietnam. Ia meraih dua emas pada nomor individu dan beregu. Prestasi tersebut menjadi tonggak kariernya.

Kisah tiga atlet ini menghadirkan makna lebih dari sekadar kemenangan. Mereka menunjukkan kekuatan perempuan dalam olahraga prestasi. Bahkan, kehamilan tidak menghalangi dedikasi dan semangat juang mereka.

Beauties, kisah ini mengajarkan bahwa batas sering kali ada di pikiran. Dengan disiplin dan daya juang yang tinggi, prestasi tetap bisa diraih.

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(naq/naq)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE