Profil Aktris Asmara Abigail yang Jadi Juri di Locarno Film Festival ke-78
Jadi juri di ajang perfilman internasional adalah kebanggaan tersendiri. Aktris berbakat Indonesia Asmara Abigail baru saja terpilih menjadi juri di Locarno Film Festival ke-78. Dilansir dari detikcom, Rabu (16/7), Asmara Abigail akan duduk di kursi juri bersama para sineas dunia.Â
Ia menjadi juri di kategori Concorso Cineasti del Presente. Kategori ini dikenal menampilkan karya-karya segar dari sutradara muda dengan visi unik.
Locarno Film Festival ke-78 sendiri akan diadakan pada 6-16 Agustus 2025 di Swiss. Festival ini termasuk salah satu yang tertua dan bergengsi di Eropa. Tidak semua aktor bisa meraih kesempatan sebesar ini, Beauties.Â
Menurut laporan, Asmara Abigail akan bersanding dengan La Frances Hui, Direktur Departemen Film Museum of Modern Art (MoMA), New York. Selain itu, ada juga Kani Kusruti, aktris yang mencuri perhatian lewat film All We Imagine as Light.
Profil Asmara Abigail
Profil Asmara Abigail/Foto : instagram.com/asmaraabigail
Profil Asmara Abigail selalu menarik dibahas. Perempuan kelahiran Jakarta, 3 April 1992 ini punya pesona yang khas. Tubuh mungil, rambut panjang, dan tatapan mata yang dalam menjadi ciri kuatnya. Asmara tumbuh di keluarga yang aktif dalam olahraga berkuda. Lingkungan itu membentuk karakter mandirinya sejak kecil.
Asmara mengawali karier sebagai model. Saat SMA, ia mengikuti ajang pemilihan model untuk majalah Go Girl! dan NYLON. Sejak saat itu, namanya mulai sering muncul di halaman editorial mode Tanah Air. Kamu pasti sering melihatnya di majalah fashion era 2000-an, bukan?
Latar Belakang Pendidikan
Aktris Cantik Asmara Abigail/Foto: Instagram/@asmaraabigail
Asmara bukan hanya cantik, tapi juga cerdas. Ia melanjutkan pendidikan ke Italia. Di sana, ia menempuh Master di Haute Future Fashion Academy Milano, dengan jurusan Marketing and Branding for Luxury Products. Setelah lulus, ia sempat bekerja kantoran di Bali. Namun, rasa bosan membuatnya mencari jalur lain untuk mengekspresikan diri.
Ia kemudian menekuni seni tari. Selama tiga bulan, Asmara belajar pole dance dan tango. Kecintaannya pada tarian membuatnya punya keunikan tersendiri ketika masuk ke dunia film. Menurut Asmara, tarian membantunya memahami gerak tubuh dan ekspresi. Ini jelas mendukung aktingnya di layar lebar.
Karier Sebagai Aktris
Karier Sebagai Aktris/Foto: Instagram/@asmaraabigail
Pertemuan Asmara Abigail dengan Garin Nugroho jadi titik balik penting. Aktor Paul Agustav mengenalkannya pada Garin, yang saat itu mencari pemeran untuk karakter Asih di film Setan Jawa. Film bisu hitam putih ini membutuhkan sosok dengan karakter ekspresif. Postur atletis dan keahliannya menari membuat Asmara terpilih.
Menurut detikHot, 2016 menjadi awal kariernya sebagai aktris. Penampilannya di Setan Jawa langsung mencuri perhatian. Setahun kemudian, Asmara kembali memukau lewat perannya di film horor legendaris Pengabdi Setan karya Joko Anwar. Sejak itu, ia kerap dipuji karena wajah unik dan tatapan matanya yang magis.
Masyarakat mengenalnya sebagai aktris yang berani mengambil peran menantang. Film-film yang dibintanginya sering masuk festival internasional. Beberapa di antaranya adalah The Science of Fictions (2019) dan Stone Turtle (2022). Kedua film ini bahkan pernah tayang di Locarno Film Festival juga, lho!
Prestasi Sineas Indonesia di Dunia
Prestasi Sineas Indonesia di Dunia/Foto: Instagram/@asmaraabigail
Terpilihnya Asmara Abigail menambah daftar panjang sineas Indonesia yang berkiprah di ajang prestisius dunia. Kamu mungkin pernah mendengar nama Yulia Evina Bhara. Ia juga diumumkan sebagai juri di kategori Semaine de la Critique, Festival Film Cannes 2025. Tak hanya itu, Yulia juga terlibat sebagai juri Emmy Awards tahun ini.
Kamila Andini, sutradara kenamaan Indonesia, bahkan dipercaya menjadi voter Oscar 2025. Ia diundang menjadi anggota The Academy of Motion Picture Arts and Sciences. Langkah-langkah seperti ini menunjukkan bahwa industri film Indonesia makin diakui di kancah internasional. Asmara Abigail menjadi bagian dari langkah kolektif itu.Â
Tentang Locarno Film Festival
Tentang Locarno Film Festival/Foto: Instagram/@filmfestlocarno
Locarno Film Festival memiliki sejarah panjang. Festival ini pertama digelar pada 23 Agustus 1946. Locarno menjadi tempat lahirnya karya-karya berani yang menyuarakan perspektif unik. Banyak sutradara kelas dunia memulai karier internasional mereka dari panggung Locarno.
Locarno ke-78 juga akan memberikan Leopard of Honour untuk sutradara Alexander Payne. Sementara Lifetime Achievement Award akan diberikan kepada aktris Lucy Liu. Festival ini menjadi ajang yang ditunggu-tunggu oleh penggiat film global.
Nama Asmara Abigail di daftar juri adalah kebanggaan besar. Bayangkan, ia akan menilai karya sutradara muda dari seluruh dunia. Ini bukan hanya soal prestasi pribadi, tetapi juga representasi Indonesia di ajang internasional.
Menurut Asmara, terpilih menjadi juri adalah tanggung jawab besar. Ia ingin memberikan perspektif yang jujur dan mendukung berbagai karya.
Kamu mungkin juga punya mimpi besar, seperti Asmara. Jadi, jangan ragu untuk berusaha dan berani mengambil langkah berani. Siapa tahu, kamu pun bisa jadi inspirasi berikutnya di dunia internasional, Beauties!
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang dapat ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!