Profil dan Deretan Prestasi Retno Marsudi, Menteri Luar Negeri Perempuan Pertama Indonesia

Sherley Gucci Permata Sari | Beautynesia
Rabu, 01 Feb 2023 18:15 WIB
Profil dan Deretan Prestasi Retno Marsudi, Menteri Luar Negeri Perempuan Pertama Indonesia/Foto: Kemlu.go.id

Bicara soal politik dan diplomasi, rata-rata orang menilai bahwa perempuan tidak mampu untuk melakukannya. Namun, stigma negatif terhadap perempuan itu kini perlahan-lahan dapat digoyahkan dengan mulai banyak tokoh perempuan yang eksis dalam jajaran pemerintahan Indonesia. Salah satunya yaitu Retno Marsudi.

Retno Marsudi merupakan Menteri Luar Negeri Republik Indonesia pada pemerintahan presiden Joko Widodo periode dua. Perempuan dengan nama lengkap Retno Lestari Priansari Marsudi ini menjadi satu dari sekian perempuan yang ada dalam barisan kabinet Indonesia. Kehadirannya pun menjadi sebuah kesempatan yang besar sebagai wujud keterwakilan suara perempuan dan panutan dalam politik dan pemerintahan, terutama dalam hal diplomasi.

Perempuan yang identik dengan kacamatanya ini bahkan menjadi salah satu sosok inspiratif bagi perempuan, khususnya kalangan generasi milenial yang memiliki minat dalam hubungan diplomasi luar negeri karena capaian prestasinya.

Yuk, simak profil dan sejumlah deretan prestasi dari Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi berikut ini!

Profil Retno Marsudi


Profil Menteri Luar Negeri Retno Marsudi/Foto: kemenluri.com

Kembali dipercaya oleh Presiden Joko Widodo untuk mengurusi berbagai persoalan diplomasi luar negeri, ini menjadi kali kedua bagi Retno Marsudi Menjadi Menteri Luar Negeri RI. Sebelumnya ia juga terpilih dan menjadi Menteri Luar negeri pada pemerintah Jokowi periode tahun 2014-2019. Hal tersebut juga menjadikannya sebagai perempuan pertama yang menjadi menteri luar negeri sekaligus Menlu pertama yang menjabat selama 2 periode.

Melansir dari laman Kementrian Luar Negeri RI, Retno Marsudi merupakan alumnus Hubungan Internasional Universitas Gadjah Mada tahun 1981. Kemudian, ia meraih gelar magisternya di Haagse Hogeschool di Den Haag dengan mengambil program studi Undang-Undang Uni Eropa dan mendalami studi Hak Asasi Manusia di Universitas Oslo. 

Sebelum menjadi Menteri Luar Negeri, perempuan kelahiran 27 November 1972 ini memulai kariernya menjadi diplomat di Kedutaan Besar Canberra pada tahun 1994 dan Kedutaan Deen Hag di tahun 1997. Atas kepiawaiannya dalam diplomasi, pada tahun 2005 ia dipercaya untuk menjadi Duta Besar Indonesia untuk Norwegia dan Islandia pada 2005 hingga 2008 dan Duta Besar Indonesia untuk Kerajaan Belanda di Deen Hag pada tahun 2012.

(naq/naq)