Profil Kardinal Ignatius Suharyo yang Akan Ikuti Konklaf Kepausan di Vatikan, Berpeluang Jadi Paus?

Dimitrie Hardjo | Beautynesia
Jumat, 02 May 2025 12:30 WIB
Konklaf Kepausan dan Peluang Menjadi Paus
Uskup Agung Jakarta Kardinal Ignatius Suharyo di Gereja Katedral, Jakarta Pusat/Foto: detikcom/Adrial Akbar

Sejak meninggalnya Paus Fransiskus pada hari Senin (21/4) lalu, dunia diramaikan dengan pertanyaan siapa yang akan menjadi penggantinya. Buatmu yang belum tahu, proses pemilihan Paus dinamakan papal conclave (konklaf kepausan), dilakukan oleh para kardinal yang berusia kurang dari 80 tahun dari berbagai negara, Beauties. Mereka berkumpul di Kapel Sistina, Vatikan, dan melangsungkan pemilihan secara tertutup dan rahasia.

Tahun ini, konklaf akan dimulai pada hari Rabu, 7 Mei 2025, dan Indonesia mengirimkan perwakilannya lho! Kardinal Ignatius Suharyo asal Bantul, DI Yogyakarta, dijadwalkan berangkat ke Vatikan untuk mengikuti konklaf pada hari Minggu (4/5) mendatang. Bahkan, Uskup Agung Jakarta itu disebut-sebut punya peluang untuk menjadi Paus selanjutnya. Yuk, simak profilnya, Beauties!

Biodata Kardinal Ignatius Suharyo

Uskup Agung Jakarta, Kardinal Ignatius Suharyo

Uskup Agung Jakarta, Kardinal Ignatius Suharyo/ Foto: detikcom/Taufiq Syarifuddin

Kardinal Ignatius Suharyo Hardjoatmodjo lahir di Bantul, Yogyakarta, pada tanggal 9 Juli 1950. Melansir dari DetikJogja, Kardinal Suharyo lahir dalam lingkungan keluarga dengan keagamaan yang taat. Lahir dari pasangan Florentinus Amir Hardjodisastra dan Theodora Murni Hardjadisastra, Kardinal Suharyo merupakan anak ketujuh dari sepuluh bersaudara. Salah satu saudara laki-lakinya adalah seorang biarawan, sedangkan dua saudara perempuan sebagai biarawati.



Pendidikan

Ignatius Suharyo mengawali perjalanan spiritualnya sejak usia 11 tahun, yakni ketika dia masuk seminari menengah di Yogyakarta, Beauties. Didukung oleh harapan orang tua yang ingin salah seorang anaknya menjadi pastor, Ignatius Suharyo setuju untuk menempuh pendidikan di seminari menengah di Mertoyudan, Bantul, DIY.

Ia melanjutkan pendidikan tingkat tinggi di bidang filsafat dan teologi di Pontifical Urban University, Roma. Walaupun sempat bercita-cita semasa kecil ingin menjadi seorang polisi, jalan hidup Ignatius Suharyo mengalami perubahan ketika Romo Theodorus Holthuyzen Sj, dosennya di seminari tinggi, menuntunnya ke jalan yang dilaluinya saat ini.

Perjalanan Karier

Uskup Agung Jakarta Kardinal Ignatius Suharyo di Graha Pemuda, Gereja Katedral Jakarta, Senin (21/4/2025).

Kardinal Ignatius Suharyo/ Foto: detikcom/Rumondang Naibaho

Perjalanan cukup panjang ditempuh Ignatius Suharyo sebelum menjadi Uskup Agung Jakarta, Beauties. Berdasarkan laman Kawali, Ignatius Suharyo ditahbiskan menjadi imam sejak 26 Januari 1976 silam. Pada 22 Agustus 1997, dirinya dipercaya sebagai Uskup selama 2 dekade sebelum akhirnya menjadi sebagai Uskup Agung Jakarta pada 29 Juni 2010.

Pria yang juga berperan sebagai Ketua Konferensi Waligereja Indonesia dan Ordinariat Militer tersebut secara resmi diangkat sebagai kardinal oleh Paus Fransiskus pada 1 September 2019. Pengangkatan inilah yang menjadikan Kardinal Suharyo sebagai kardinal ketiga yang pernah dimiliki Indonesia. Sebelumnya adalah Justinus Kardinal Darmojuwono dan Julius Kardinal Darmaatmadja.

Gelar Kardinal diberikan atas dasar kepercayaan oleh seorang Paus, Beauties. Sebab dengan diberikannya gelar tersebut, seorang Kardinal akan menjadi asisten dan juga penasehat terdekat Paus.

Konklaf Kepausan dan Peluang Menjadi Paus

Uskup Agung Jakarta Kardinal Ignatius Suharyo di Gereja Katedral, Jakarta Pusat.

Uskup Agung Jakarta Kardinal Ignatius Suharyo di Gereja Katedral, Jakarta Pusat/Foto: detikcom/Adrial Akbar

Kardinal Suharyo yang masih berusia 74 tahun memenuhi syarat untuk melenggang ke Vatikan untuk mengikuti konklaf kepausan, Beauties. Melansir dari CNN Indonesia, berbagai sumber pemberitaan tidak menyebutkan Kardinal Suharyo sebagai kandidat paling berpotensial dalam bursa daftar paus baru. Walau begitu, ia tetap berhak untuk memilih dan dipilih sebagai paus berikutnya karena memenuhi syarat, yaitu kardinal aktif di bawah 80 tahun.

Sebagai informasi, kandidat kardinal yang kerap disebut berpotensi terpilih menjadi paus berikutnya antara lain Kardinal Luis Antonio Tagle dari Filipina, Kardinal Malcolm Ranjith dari Sri Lanka, Kardinal Charles Bo dari Myanmar, Kardinal Robert Sarah dari Guinea, dan juga sejumlah kardinal dari negara-negara Eropa.

Kardinal Ignatius Suharyo sendiri mengatakan dalam press conferece (24/4) bahwa dia tidak bercita-cita sebagai Paus. “Dipilih menjadi paus itu bukan ambisi. Menjadi paus itu bukan jenjang karier yang semakin naik. Itu persis yang sebaliknya. Kalau orang bercita-cita menjadi paus itu, maaf ya, bodoh. Bahwa dia dipilih itu bukan pilihan para kardinal saja," tuturnya, seperti yang dikutip dari CNN Indonesia.

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(dmh/dmh)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE