Profil Meutya Hafid, Eks Jurnalis yang Jadi Menteri Komunikasi dan Digital

Nadya Quamila | Beautynesia
Senin, 21 Oct 2024 12:00 WIB
Profil Meutya Hafid, Eks Jurnalis yang Jadi Menteri Komunikasi dan Digital
Profil Meutya Hafid, Eks Jurnalis yang Jadi Menteri Komunikasi dan Digital/Foto: Rifkianto Nugroho/detikcom

Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka resmi dilantik menjadi Presiden dan Wakil Presiden RI masa jabatan 2024-2029 pada Minggu (20/10). Malam harinya, Prabowo dan Gibran mengumumkan daftar menteri dan wakil menteri untuk membantu pemerintahannya selama lima tahun ke depan.

Ada sederet tokoh perempuan yang ditunjuk menjadi menteri, salah satunya Meutya Hafid yang menjadi Menteri Komunikasi dan Digital di Kabinet Merah Putih. Dalam bertugas, Meutya akan ditemani dua wakil menteri, yaitu Nezar Patria dan Angga Raka Prabowo.

Sebelum terjun ke dunia politik, Meutya Hafid adalah seorang jurnalis dan pembawa acara di beberapa acara televisi.

Dirangkum dari berbagai sumber, berikut profil Meutya Hafid yang menjabat sebagai Menteri Komunikasi dan Digital.

Pendidikan Meutya Hafid

Meutya Hafid, pemenang Alumni of The Year Award 2024

Meutya Hafid/Foto: Nograhany Widhi K/detikcom

Dilansir dari CNN Indonesia, Meutya lahir di Bandung, Jawa Barat pada 3 Mei 1978, tetapi tumbuh besar di Jakarta. Meutya dan keluarganya pindah ke Jakarta pada tahun 1980-an. Ia merupakan lulusan dari SD Menteng 02 dan SMPN 1 Jakarta.

Meutya melanjutkan sekolahnya di SMAN 8 Jakarta, tetapi ia pindah ke Crescent Girls' School Singapura dan lulus pada 1997. Meutya lalu menempuh pendidikan di Universitas New South Wales, Australia mengambil jurusan Teknik Manufaktur, dan lulus pada 2001. Kemudian, pada 2018, ia menyelesaikan pendidikan magister Ilmu Politik di Universitas Indonesia.

Pernah Diculik saat Bertugas Jadi Jurnalis

Meutya Hafid Golkar

Meutya Hafid/Foto: Tsarina/detikcom

Sebelum berkarier di bidang politik, Meutya Hafid adalah seorang jurnalis. Usai menyelesaikan studi di Australia, Meutya berkarier sebagai reporter di Metro TV. 

Ia pernah bertugas meliput di Irak pada 2005 dan mendapatkan pengalaman tak terlupakan. Ia dan rekannya diculik dan disandera oleh sekelompok pria bersenjata pada 18 Februari 2005. Setelah tujuh hari disandera, pada 21 Februari 2005, mereka dibebaskan.

Pengalaman tersebut ia tuangkan menjadi sebuah kisah dalam buku bertajuk 168 Jam dalam Sandera: Memoar Seorang Jurnalis yang Disandera di Irak.

Karier di Politik

Meutya Hafid (dok. YouTube Setpres)

Meutya Hafid/Foto: dok. YouTube Setpres

Pada 2009, Meutya mengawali karier politik dengan bergabung ke Partai Golkar. Ia maju dalam kontestasi politik sebagai Anggota DPR RI dari daerah pemilihan Sumatera Utara I. Ia menjadi calon wakil walikota mendampingi Dhani Setiawan Isma dalam Pilkada Binjai periode 2010-2015, tetapi kalah.

Meutya baru masuk Senayan pada 2010 sebagai anggota DPR pengganti antar-waktu menggantikan almarhum Burhanuddin Napitupulu. Meutya sempat menjadi Ketua Komisi I DPR RI periode 2019-2024. Komisi I bertanggung jawab atas urusan pertahanan nasional, hubungan luar negeri, informasi, komunikasi, dan intelijen.

Kini, Meutya Hafid menjadi perempuan pertama yang menjabat Menteri Komunikasi dan Digital.

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(naq/naq)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.